Sydney, Selama ini lidah manusia diketahui memiliki kemampuan mengecap lima rasa pahit, manis, asin, asam, dan kaya protein (gurih). Kini ilmuwan memasukkan rasa keenam yakni rasa lemak yang berbeda dari rasa-rasa itu.
Peneliti di Deakin University, bekerja dengan rekan-rekan dari University of Adelaide, menemukan lidah manusia dapat mendeteksi rasa lemak. Orang-orang yang peka terhadap rasa lemak cenderung makan lebih sedikit, sehingga tidak mengalami kelebihan berat badan.
Ilustrasi (Foto: livescience)
Peneliti di Deakin University, bekerja dengan rekan-rekan dari University of Adelaide, menemukan lidah manusia dapat mendeteksi rasa lemak. Orang-orang yang peka terhadap rasa lemak cenderung makan lebih sedikit, sehingga tidak mengalami kelebihan berat badan.
Ilustrasi (Foto: livescience)
Rasa gurih (savory) seperti halnya bahan untuk penyedap rasa dan makanan yang berprotein tinggi ditemukan pada Agustus 2006 dan dimuat dalam jurnal Nature.
Sedangkan pada Agustus 2008, ilmuwan genetik Michael Tordoff juga telah menemukan rasa kalsium yang bisa dideteksi lidah. Rasa kalsium ini seperti rasa pada air tawar. Namun rasa kalsium ini masih jadi perdebatan karena sebagian menilai rasa kalsium seperti air tawar adalah tak berasa.
Peneliti Deakin University, Russell Keast mengatakan bahwa temuan sebelumnya di Amerika Serikat telah menggunakan model hewan untuk menemukan rasa lemak.
"Yang menarik, kami juga menemukan bahwa mereka yang memiliki kepekaan tinggi terhadap rasa lemak akan makan lebih sedkit sehingga memiliki BMI (body-mass indices atau indeks massa tubuh) lebih rendah daripada mereka yang kurang peka," kata Keast, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (11/3/2010).
Tim peneliti mengembangkan prosedur screening (penyaringan) untuk menguji kemampuan orang mencicipi beragam asam lemak yang biasa ditemukan dalam makanan.
Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki ambang rasa untuk lemak bervariasi dan berbeda tiap orangnya. Ada yang memiliki sensivitas yang tinggi adapula yang tidak sama sekali.
Menurut Keast, lemak yang mudah diperoleh dan biasa dikonsumsi dalam makanan harian menunjukkan bahwa sistem rasa manusia dapat menjadi lebih peka dari waktu ke waktu.
Keast tertarik untuk memahami mengapa sebagian orang lebih sensitif dan yang lain tidak. Dia percaya ini akan mengarah pada cara-cara yang dapat membantu orang mengurangi konsumsi lemak serta pengembangannya pada makanan rendah lemak dan diet.
Peneliti mengatakan penemuan rasa lemak dapat menjadi kunci untuk mengurangi obesitas. Hasil studi ini telah diterbitkan dalam edisi terakhir British Journal of Nutrition.
0 comments:
Posting Komentar