Sumber: http://eltelu.blogspot.com/2012/09/cara-membuat-tab-menu-horizontal.html#ixzz2BUn2TQsY




Cari Misteri

Kecelakaan dan UMUR pesawat terbang


Seringkali kita saksikan di media cetak maupun elektronik banyaknya kecelakaan pesawat terbang di Indonesia.
Berikut gambar-gambar yang saya dapat dari net.


Remains of the Mandala Airlines plane near the houses of the housing complex.
Spoiler for :


MD-82 operated by Indonesian budget carrier Lion Air skidded off the runaway in heavy rain at Solo airport in Central Java and crashed, killing 26 people



A passenger jet operated by Indonesia's Adam Air sits on the tarmac after making a hard landing at Juanda Airport last week.


[spoiler]
[/spoiler
]the wreckage of Garuda Boeing 737-400 jet, not long after its landing at Yogyakarta airport 07


Sampai pada akhirnya negara asing mengeluarkan larangan bagi warganegaranya untuk terbang naik penerbangan maskapai nasional kita.

Spoiler for Daftar maskapai penerbangan Indonesia yang di ban di EU:

Terakhir diedit tanggal 24.07.2008

List of airlines banned within the EU
Berikut nama maskapai yang di ban di negara EU

AIR PACIFIC UTAMA 135-020 Unknown Indonesia
AIRFAST INDONESIA 135-002 AFE Indonesia
ASCO NUSA AIR
TRANSPORT
135-022 Unknown Indonesia
ASI PUDJIASTUTI 135-028 Unknown Indonesia
ATLAS
DELTASATYA
135-023 Unknown Indonesia
AVIASTAR MANDIRI 135-029 Unknown Indonesia
BALAI KALIBRASI
FASITAS
PENERBANGAN
135-031 Unknown Indonesia
DABI AIR
NUSANTARA
135-030 Unknown Indonesia
DERAYA AIR TAXI 135-013 DRY Indonesia
DERAZONA AIR
SERVICE
135-010 Unknown Indonesia
DIRGANTARA AIR
SERVICE
135-014 DIR Indonesia
EASTINDO 135-038 Unknown Indonesia
EKSPRES
TRANSPORTASI
ANTAR BENUA
135-032 Unknown Indonesia
GARUDA INDONESIA 121-001 GIA Indonesia
GATARI AIR
SERVICE
135-018 GHS Indonesia
HELIZONA 135-003 Unknown Indonesia
INDONESIA AIR ASIA 121-009 AWQ Indonesia
INDONESIA AIR
TRANSPORT
135-017 IDA Indonesia
INTAN ANGKASA
AIR SERVICE
135-019 Unknown Indonesia
KARTIKA AIRLINES 121-003 KAE Indonesia
KURA-KURA
AVIATION
135-016 Unknown Indonesia
LION MENTARI
ARILINES
121-010 LNI Indonesia
LINUS AIRWAYS 121-029 Unknown Indonesia
MANDALA AIRLINES 121-005 MDL Indonesia
MANUNGGAL AIR
SERVICE
121-020 Unknown Indonesia
MEGANTARA
AIRLINES
121-025 Unknown Indonesia
MERPATI
NUSANTARA
121-002 MNA Indonesia
METRO BATAVIA 121-007 BTV Indonesia
NATIONAL UTILITY
HELICOPTER
135-011 Unknown Indonesia
PELITA AIR SERVICE 121-008 PAS Indonesia
PELITA AIR SERVICE 135-001 PAS Indonesia
PENERBANGAN
ANGKASA SEMESTA
135-026 Unknown Indonesia
PURA WISATA
BARUNA
135-025 Unknown Indonesia
REPUBLIC EXPRES
AIRLINES
121-040 RPH Indonesia
RIAU AIRLINES 121-017 RIU Indonesia
SAMPURNA AIR
NUSANTARA
135-036 unknown Indonesia
SAYAP GARUDA
INDAH
135-004 Unknown Indonesia
SMAC 135-015 SMC Indonesia
SRIWIJAYA AIR 121-035 SJY Indonesia
SURVEI UDARA
PENAS
135-006 Unknown Indonesia
TRANSWISATA
PRIMA AVIATION
135-021 unknown Indonesia
TRAVEL EXPRES
AIRLINES
121-038 XAR Indonesia
TRAVIRA UTAMA 135-009 unknown Indonesia
TRI MG INTRA
AIRLINES
121-018 TMG Indonesia
TRI MG INTRA
AIRLINES
135-037 TMG Indonesia
TRIGANA AIR
SERVICE
121-006 TGN Indonesia
WING ABADI
NUSANTARA
121-012 WON Indonesia

Sumber : http://ec.europa.eu/transport/air-ban/list_en.htm



Mengapakah demikian ?
Apakah penyebabnya, apakah karena faktor kesalahan manusia yang mengoperasikannya, faktor cuaca atau faktor tehnik yang telah dimakan usia ...

Berapa lamakah UMUR pesawat terbang...

Seperti yang telah anda ketahui, didunia tehnik dikenal istilah masa guna (Lifetime).
Lampu yang setiap malam anda nyalakan mempunyai masa guna, masa gunanya sekitar 1000 jam. Makin sering anda nyala- matikan, semakin pendek pula masa gunanya. Hanya dengan penggunaan yang sesuai dengan acuan yang ada, lampu bisa mencapai masa guna yang maksimal.

Begitu juga dengan pesawat terbang. Pesawat terbang merupakan kesatuan dari banyak komponen-komponen tehnik. Tiap komponen ini tentunya memiliki masa guna yang berbeda-beda. Jenis pesawat penumpang besar moderen sekarang memiliki hampir 30 juta komponen. Bayangkan anda harus
menjamin masa guna dari sekian banyak komponen, yang mempengaruhi tingkat keselamatan pesawat.

Untuk menjamin kelayakan komponen tersebut maka perusahaan pesawat terbang menetapkan rangkaian check-Up yang dikenal dengan aircraft MRO (maintenance, repair, and overhaul).

maintain= perawatan/inspeksi
repair= reparasi
overhaul= bongkar mesin

Setiap maskapai berkewajiban menjalankan Check-Up, hasil akan didokumentasi apakah prosedur sesuai dengan standar internasional ICAO (International Civil Aviation Organization)



dan disyahkan oleh instansi penerbangan yang diakui di negara masing-masing (di Indonesia Direktorat Jenderal Pehubungan Udara-Departemen Perhubungan Republik Indonesia) .



Hukuman akan dikenakan terhadap maskapai yang tidak mematuhi rangkaian Check-Up ini, seperti pencabutan ijin operator penerbangan / air operator certificate (AOC).

Aircraft MRO dapat dilaksanakan oleh maskapai penerbangan sendiri atau perusahaan MRO (PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia "GMF AeroAsia", Lufthansa Technik, MTU Maintenance, ...).

Apa sajakah yang terkandung dalam aircraft MRO?

1.Pre-Flight-Check

Spoiler for :




Ini dilakukan setiap kali sebelum pesawat akan terbang, hal pertama kali yang harus di cek oleh pilot adalah, apakah tangki bahan bakar diisi sesuai dengan yang dibutuhkan. Setelah itu pilot harus mengecek pesawat dengan mengelilinginya ( 360 °), untuk memastikan apakah masih ada kekurangan atau kerusakan pada badan pesawat. Segala macam hal yang dapat menggangu terbangnya pesawat akan diperbaiki, sebelum pesawat lepas landas.
Pre-Flight-Check ini lamanya 30 menit.

Berikut contoh Pre-Flight-Checklist dari pesawat kecil cessna 150

Spoiler for :




2.Ramp-Check



Spoiler for :




Ramp-Check dilakukan oleh para tehniksi/montir terutama pada roda pesawat terbang. Akibat dari besarnya gaya yang diakibatkan oleh lepas landas maupun landing, roda pesawat menjadi cepat rusak.
Selain itu cek juga dilakukan pada mesin pesawat, stand oli mesin , bagaimana kondisi mesin.

Sayap, bodi, chasis juga harus di cek walaupun hanya secara visual.
Alat pemadam api, sistim oksigen, cockpit juga termasuk dalam checklist.
Ramp-Check dilakukan setiap hari.
Membutuhkan sebanyak 6 - 35 jam kerja.

3.Service-Check

Spoiler for :






Service-Check dilakukan seminggu sekali oleh para tehniksi pada waktu pesawat menunggu penerbangan balik atau penerbangan berikutnya. Lingkupannya termasuk segala hal di Ramp-Check, ditambah pengisian oli mesin, angin, air dan pembersihan kabin pesawat.
Membutuhkan sebanyak 10 - 55 jam kerja.



4.A-Check



Tergantung dari jenis pesawat, A-Check dilakukan setiap 350 -750 jam terbang .Membutuhkan sebanyak 45 - 260 jam kerja.
Termasuk dalam A-Check, pengecekan luar dan dalam bodi pesawat, Service-Check, mesin. Kekurangan atau kerusakan kecil pada pesawat akan diperbaiki.

5.B-Check

B-Check merupakan pelengkap dari A-Check dan hanya dilakukan terhadap pesawat terbang jenis Boeing 737-200 dan Boeing 747-200 setiap 5 bulan .
Pesawat akan ditarik dari penerbangan untuk jangka waktu 9- 28 jam
Kali ini struktur bodi pesawat akan diperiksa lebih mendetail.

6.C-Check



Spoiler for :




Spoiler for :






Setiap 15-21 bulan setiap pesawat harus menjalani C-Check.
Pengecekan struktur pesawat terhadap korosi, keretakan, benjolan dilakukan lebih intensiv dengan menggunakan metode cahaya UV (Ultra Violet light).
Semua sistim tehnik yang penting untuk penerbangan akan ditest.
Selain itu pencucian pesawat dilakukan untuk membersihkan pesawat dari kotoran, sehingga nilai aerodynamiknya kembali membaik.
Membutuhkan sebanyak 1.500-2.000 jam kerja. Rata-ratanya pesawat akan dimasukan ke hanggar selama kurang lebih 5 hari.


7.IL-Check

Spoiler for :






Intermediate layover adalah kepanjangan dari IL-Check.
Disini dilakukan perbaikan atau pembaruan terhadap interior kabine pesawat dan komponen tehnik, perbaikan warna cat, pengontrolan spesifik struktur.
Lamanya berkisar kurang lebih 2 minggu.
Dilakukan setiap 5 atau 6 tahun.

Il-Check dan D-Check termasuk dalam kategori overhaul.

8.D-Check



Spoiler for :




Spoiler for :




Tergantung dari jenis pesawat D-Check dilakukan setiap 5 sampai 10 tahun. Merupakan rangkaian Check-up terbesar.
Pesawat akan dibongkar, setiap komponen akan di periksa dan kemungkinan diganti. Ketahanan materi akan ditest. Kabin pesawat di renovasi atau dimodifikasi.
Membutuhkan sebanyak 6.000 sampai 10.000 jam kerja. Lamanya berkisar kurang lebih 4 minggu.



Airbus vs Boeing

Perusahaan pesawat terbang Airbus merancang pesawatnya hingga dapat mencapai umur 30 tahun dengan mengikuti semua rangkaian check-up diatas.



Lain lagi dengan perusahaan pesawat terbang Boeing.



Boeing menkonstruksi pesawatnya, sehingga umur minimum pesawat dan jumlah jam terbang yang ditetapkan dapat dicapai dengan aman (Minimum Design Service Objectivities).
Boeing 737 umur minimal 20 tahun dan 75.000 jam terbang.
Boeing 747 umur minimal 20 tahun dan 20.000 jam terbang.

Realita
Masih terdapat perbedaan mengenai umur pesawat ini. Seorang professor Jerman mengatakan pesawat terbang diatas 25 tahun sudah tidak layak terbang.

Prof.Elmar Giemulla

Ia menambahkan sebagus apapun perawatan yang diberikan, terutama material badan pesawat akan mengalami titik kejenuhan yang diakibatkan oleh pemompaan udara di kabin pesawat (perbedaan tekanan udara) dan juga perbedaan temperatur yang mencapai 100 derajat.

Terlebih di negara tropis, tanpa adanya perawatan yang khusus pesawat akan cepat berkarat
(korosi), timbul keretakan dan akhirnya hancur.
Seperti yang terjadi pada Boeing 737 Aloha Airlines tahun 1988 , yang setengah badannya lepas di ketinggian 8.000 meter.


Spoiler for :




Banyaknya jumlah start dan landing juga mempengaruhi umur pesawat, karena itu umumnya pesawat terbang jarak dekat lebih cepat tua dibandingkan dengan pesawat terbang jarak jauh.

Pesawat tua memerlukan perawatan yang lebih intensif, sehingga biaya yang harus dikeluarkan menjadi besar.Ini yang membuat maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengganti pesawat terbangnya yang sudah memiliki jam terbang diatas 25.000 (10 tahun).



Bagaimanakah dengan maskapai penerbangan kita

Booming penerbangan di negara kita telah memacu maskapai untuk sebanyak-banyaknya memikat penumpang, salah satunya adalah dengan memberikan harga tiket yang murah.
Akibat dari tiket murah ini dan melonjaknya harga bahan bakar membuat maskapai penerbangan tidak dapat memberikan perawatan yang optimal terhadap pesawatnya.
Kurang ketatnya pengawasan dari Dephub menyebabkan maskapai ini masih dapat beroperasi.

Kesimpulan

Umur pesawat tidak menjadi batasan untuk dapat terbang, tapi tentunya harus disertai dengan perawatan yang intensif terlebih dinegara yang beriklim tropis. Makin tua pesawat makin mahal biaya yang harus dikeluarkan.
Fakta menunjukan bahwa tingkat keselamatan pesawat terbang tergantung dari perawatan atau Check-Up yang diberikan.


Sekali lagi perawatan itu tidak murah!!






sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3650885

2 comments:

Oka mengatakan...

faktor apa saja yg mempengaruhi usia pesawat, selain jumlah jam terbang..

drmandangmichael@gmail.com mengatakan...

ada indikasi korupsi, insiden pendidikan, acciden pesawat, tindak pidana kekerasan bullying(blacklist cause overconfidance) yang disebabkan instruktur terbang nam flyingschool pangkal pinang imam mahendra dan kepala sekolah nam flyingschool pangkal pinang bpk soenaryo melakukan tindakan curang, penipuan, pembohongan publik, serta penyalahgunaan wewenang (penyakit power sindrome yang membahayakan) tolong diusut tuntas pihak berwajib dan stakeholder serta masyarakat pada umumnya agar berjaga-jaga senantiasa demi keselamatan, keamanan, dan kemajuan sumber daya pilot di Indonesia. Terimakasih

Mene', mene', teke'l ufarsin.

Posting Komentar