Iran
berencana mengirimkan monyet ke luar angkasa dalam waktu dekat. Rencana
tersebut diungkapkan oleh pejabat tertinggi dalam bidang antariksa di
Iran. Penerbangan rencananya akan dilakukan di antara 23 Juli 2011
hingga 23 Agustus 2011.
Kapsul seberat 285 kilogram akan membawa seekor monyet ke ketinggian 120 kilometer. Peluncuran akan dilakukan menggunakan roket Kavoshgar-5. "Pengiriman ini langkah awal sebelum mengirimkan manusia pada 2020," kata Hamid Fazeli, kepala Space Organization.
Iran pernah mengirimkan hewan-hewan kecil, seperti tikus, kura-kura, dan cacing, bersama roket Kavoshgar 3 pada tahun 2010.
Peluncuran roket Kavoshgar-5 ini dilakukan setelah pengiriman satelit Rassad-1 ke ketinggian 260 kilometer di atas Bumi. Satelit yang mengorbit bumi 15 kali dalam waktu 24 jam tersebut digunakan untuk mengambil foto planet dan mengirimkan gambar.
Pengiriman satelit oleh Iran-pertama kali pada 2009-menjadi perhatian negara-negara Barat. Mereka khawatir Iran menggunakan proyek luar angkasa dalam rangka mengembangkan senjata nuklir. Tapi, Teheran memastikan tidak ada agenda yang berkaitan dengan nuklir dan ambisi militer berkedok sains.
Kapsul seberat 285 kilogram akan membawa seekor monyet ke ketinggian 120 kilometer. Peluncuran akan dilakukan menggunakan roket Kavoshgar-5. "Pengiriman ini langkah awal sebelum mengirimkan manusia pada 2020," kata Hamid Fazeli, kepala Space Organization.
Iran pernah mengirimkan hewan-hewan kecil, seperti tikus, kura-kura, dan cacing, bersama roket Kavoshgar 3 pada tahun 2010.
Peluncuran roket Kavoshgar-5 ini dilakukan setelah pengiriman satelit Rassad-1 ke ketinggian 260 kilometer di atas Bumi. Satelit yang mengorbit bumi 15 kali dalam waktu 24 jam tersebut digunakan untuk mengambil foto planet dan mengirimkan gambar.
Pengiriman satelit oleh Iran-pertama kali pada 2009-menjadi perhatian negara-negara Barat. Mereka khawatir Iran menggunakan proyek luar angkasa dalam rangka mengembangkan senjata nuklir. Tapi, Teheran memastikan tidak ada agenda yang berkaitan dengan nuklir dan ambisi militer berkedok sains.
Sumber: Kompas