Jujur saja gan sya tu terlahir dikeluarga menengah, kehidupan ana ga sebaik yang diinginkan . ana lahir 2 bersaudara, di keluarga yang mencari nafkah adalah ibu. dia orang yang sangat pekerja keras.. baginya yang penting ana n kaka ana bisa makan meskipun itu cuma sama terasi bakar, lalu kemana ayah ana?
ayah ana tu sampai sekrang ga tau ada dimana, seingat ana waktu ibu ana mencari rizki ampe dua tahun, selama itu juga ayah ana tu nikah lagi, dia ga bekerja .. lalu dari mana dia bisa nikah lagi klo ga punya uang, akhirnya ana tau, selama ibu ana kerja, n gajinya dikirim ke ayah ana tujuannya buat ngasi makan ke ana, tapi kenyataanya gaji ibu ana tu di ake buat nikah lagi nafkahin istri n adik tiri ana.
selama itu ana n kaka ana ga pernah dikasih makan, makan pun seadanya kami hidup berdua di pedesaan, setiap ingin makan pagi kami minta-minta ke nene.. siangnya kami suka mencari jamur jerami, dan nyari lalapan di sawah, makan sore biasanya kami suka nongkrong di siswah nunggu petani pulang n bawa bebeknya.. biasanya suka ada telur di antara tumpukan jerami, biasanya kami suka cari sampe magrib.
teman sebaya ana umur 6-7 tahun sudah ada masuk SD, tapi ana ga ngerasain hal tersebut, ampe umur 8 1/2 taun ana baru masuk SD, itupun yang masukin ana SD tetangga yang iba melihat kami.
setiap hari kami selalu berdua, carai makan, tidur, sakit. cerita itu cuma sampe ibu kami mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, akhirnya orang tua kami bercerai, kami pun ikut ke ibu. kata ibu " kita hidup harus seperti air, air yang bisa menerjang batu yang menghalang, air yang hanya bisa mengikuti arus, tetap bersabar dan ikhlas semua itu pasti akan berubah.'
saat kami ikut ibu kami emang ada perubahan, kami bisa makan enak, ga mikirin makan apa kami sekarang, ada yang mengurus kami. tapi semua itu tidak berlangsung lama. karena kebutuhan jua lah ibu terpaksa bekerja lagi, ana n kaka akhirnya berdua lagi, apapun kami lakukan berdua, baik itu keperluan pribadi maupun sekolah.
saat kami mulai dewasa, kami berdua cuma bisa jadi bahan hinaan, cuma bisa dicemoohkan, kami serasa dibedakan, baik sama teman, sodara, maupun pacar kami sendiri..
Bersambung ah gan...
cuma ingin curhat gan , ni ana yang sebenarnya, ana yang tetap percaya klo perubahan itu ada, karena roda tu berputar, ana berusaha buat tetep ceria, tetep senyum ke semua orang. kadang terpaksa..........
0 comments:
Posting Komentar