Walaupun kedengarannya seperti sebuah kisah dalam film Holywood, namun, kisah mengenai manusia yang dapat berubah menjadi serigala dapat ditemukan di banyak negara di dunia.
Bahkan, kisah mengenai makhluk yang biasa dikenal dengan nama Werewolf atau Lycan ini bisa ditemukan di catatan-catatan Yunani kuno.
Werewolf di dalam Literatur KunoHerodotus, dalam bukunya yang berjudul Histories pernah menulis mengenai Neuri, sebuah suku yang berdiam di timur laut Scythia (dekat Ukrainia) yang penduduknya berubah menjadi serigala setiap sembilan tahun.
Dalam mitologi Yunani kuno, raja Arcadia yang bernama Lycaon disebut diubah menjadi serigala oleh dewa Zeus akibat mengorbankan dan memakan daging anaknya sendiri. Nama Lycaon kemudian menurunkan kata Lycanthropy yang kita kenal sekarang ini.
Cendikiawan Roma, Pliny the Elder, juga pernah bercerita mengenai seorang pria yang berubah menjadi serigala setelah memakan isi perut seorang anak kecil.
Lalu, pada tahun 60 Masehi, Gaius Petronius menulis dalam bukunya mengenai Niceros yang menyaksikan temannya berubah menjadi serigala. Niceros bercerita:
"Ketika aku mencari sahabatku, aku menemukannya sedang melepas seluruh pakaiannya dan menaruhnya di pinggir jalan...lalu, ia kencing sambil membentuk lingkaran dengan urinnya di sekeliling pakaian yang tergeletak. Tiba-tiba, ia berubah menjadi serigala. Setelah itu, ia mulai melolong dan berlari masuk ke hutan."
Walaupun lebih banyak ditemukan di Eropa, kisah mengenai werewolf juga bisa ditemukan di wilayah di luar Eropa.
Di kalangan suku Indian Amerika, makhluk serupa dikenal dengan nama Skin Walker. Di Turki disebut Turkadam, sedangkan di Amerika tengah dikenal dengan nama Nagual. Percaya atau tidak, di Eropa dan Amerika, Leak Bali dianggap sebagai Werewolfnya Indonesia.
Karakteristik Werewolf
Menurut legenda, pada saat bulan purnama, seorang manusia, dalam kondisi tertentu akan berubah menjadi serigala. Tubuhnya akan menjadi tinggi dan kuat. Matanya bersinar terang seperti hewan pada umumnya dan alisnya yang lebat akan bertemu di tengah. Mulutnya terlihat selalu kering, seperti orang yang kehausan.
Kulitnya kasar dan ditumbuhi bulu yang lebat. Telinganya berubah menjadi lancip seperti anjing dengan gelambir yang menggantung di lehernya. Bedanya dengan serigala, werewolf tidak memiliki ekor.
Salah satu metode untuk mengidentifikasi werewolf dalam rupanya sebagai manusia adalah dengan melukai tubuhnya. Jika ia adalah werewolf, maka di bagian tubuh yang terluka akan terlihat adanya bulu seperti serigala.
Cara lainnya, menurut legenda Rusia, seorang werewolf dapat dikenali dengan adanya bulu di bawah lidahnya.
Walaupun dalam film-film Holywood disebutkan kalau werewolf bisa dibunuh dengan peluru perak, karakteristik ini tidak bisa ditemukan di dalam legenda.
Bagaimana cara berubah menjadi Werewolf
Di Italia, Perancis dan Jerman, disebutkan kalau seseorang dapat berubah menjadi werewolf dengan cara tidur di luar rumah pada saat bulan purnama musim semi yang jatuh pada hari rabu atau jumat tertentu.
Lalu, ada juga yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi werewolf karena digigit oleh werewolf lain. Ini membuatnya menjadi sama seperti legenda Vampire. Ada lagi yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi werewolf karena dikutuk.
Tetapi, kebanyakan legenda percaya kalau transfigurasi seorang manusia menjadi werewolf terutama diakibatkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas satanic atau sihir.
Pandangan ini meluas pada abad pertengahan di Eropa yang diiringi dengan perburuan werewolf, vampire dan penyihir. Di Perancis sendiri, antara tahun 1520 hingga tahun 1630, ada sekitar 30.000 orang yang ditangkap karena dianggap sebagai werewolf. Kebanyakan dari tersangka ini kemudian menjalani penyiksaan dan interogasi yang keji hingga tewas.
Walaupun sering dianggap sebagai aktifitas satanic, ada sebuah kisah yang cukup membingungkan.
Pada tahun 1692, seorang pria berusia 80 tahun yang bernama Thiess dari Livonia memberikan kesaksian di bawah sumpah kalau ia dan beberapa teman lainnya adalah werewolf yang disebutnya sebagai "Anjing pemburu Tuhan".
Ia mengklaim kalau mereka adalah perajurit yang diutus Tuhan untuk memburu para penyembah setan dan para penyihir. Thiess juga mengatakan kalau kelompok werewolf seperti dia juga terdapat di Rusia dan Jerman.
Kesaksian Thiess dianggap sebagai penghujatan terhadap Tuhan dan ia dihukum 10 kali cambukan karenanya.
Werewolf dan Vampire
Bagaimana hubungan antara werewolf dan vampire? Kita melihat mereka bermusuhan seperti di film underworld, apakah benar seperti itu?
Sepertinya tidak. Pada abad pertengahan, di Eropa berkembang kepercayaan kalau jasad mereka yang dibunuh karena dianggap werewolf harus dikremasi. Jika tidak, maka jasad itu akan bangkit dari kubur sebagai Vampire.
Ini mengindikasikan kalau masyarakat waktu itu percaya werewolf dan vampire adalah satu oknum.
Di Serbia, Bulgaria dan Slovakia, Vampire dan Werewolf juga dianggap sebagai makhluk yang sama yang dikenal dengan nama Vulkodlak.
Penampakan Signifikan
Salah satu alasan mengapa kisah mengenai werewolf bisa bertahan selama ribuan tahun adalah akibat banyaknya laporan penampakan yang terjadi selama rentang waktu itu.
Misalnya, tahun 1790. Dua orang pengembara sedang berada di Wales Utara ketika seekor hewan besar menyerang kuda mereka. Satu kuda mati terbunuh. Peristiwa ini terjadi saat bulan purnama terlihat di atas langit. Banyak yang percaya kalau makhluk yang menyerang mereka adalah seekor werewolf.
Lebih dari 200 tahun setelah peristiwa itu, tepatnya di tahun 1992, juga di Wales, surat kabar lokal memberitakan mengenai makhluk aneh sebesar beruang yang terlihat berkeliaran di tempat itu. Seorang petani sempat melihat makhluk itu saat bulan purnama dan ia menemukan dua ekor dombanya sudah mati. Sebagian orang juga percaya kalau makhluk itu adalah seekor werewolf.
Legenda Beast of Gevaudan yang meneror Perancis tahun 1760an juga sering dianggap sebagai kasus klasik Werewolf.
Para saksi mata yang melihat makhluk itu mendeskripsikannya sebagai makhluk yang mirip dengan anjing atau serigala.
Beast of Gevaudan tercatat melakukan 11 kali penyerangan dimana kebanyakan korbannya adalah wanita dan anak-anak. Para korban tewas ditemukan dengan tubuh termutilasi dan menunjukkan tanda-tanda dimangsa.
Militer Perancis sampai mengerahkan pasukan untuk memburu makhluk itu. Namun, tidak membawa hasil.
Dari antara semua penampakan modern mengenai werewolf, mungkin penampakan yang paling luar biasa adalah apa yang dialami oleh Mrs.Delburt Gregg dari Texas.
Pada suatu malam di tahun 1958, Mrs.Gregg sedang sendirian di kamarnya ketika ia mendengar suara seperti menggaruk di jendelanya. Sekilas, ia bisa melihat adanya seekor makhluk besar berbulu seperti serigala yang sedang menatapnya dengan mata bersinar. Mrs.Gregg juga bisa melihat gigi taringnya yang putih.
Menyadari kehadirannya telah diketahui, makhluk itu kemudian segera berlari masuk ke dalam semak-semak.
Mrs.Gregg bercerita:
"Setelah beberapa saat, aku menyaksikan satu sosok keluar dari semak-semak. Tetapi, aku tidak melihat adanya serigala berbulu lebat. Figur yang terlihat keluar adalah seorang pria yang sangat tinggi yang kemudian berjalan terburu-buru hingga menghilang di kegelapan malam."
Penampakan Mrs.Gregg sangat sesuai dengan gambaran werewolf versi Holywood.
Kalau begitu, apakah benar ada makhluk werewolf seperti yang digambarkan oleh film-film Holywood?
Penjelasan Alternatif
Sepertinya sulit mengabaikan keberadaan makhluk ini. Jika werewolf hanyalah sebuah cerita rakyat, dongeng atau rekaan Holywood, mengapa kisah penampakan makhluk ini bisa tersebar ke seluruh dunia sejak ribuan tahun yang lalu?
Jika kisah werewolf baru muncul beberapa puluh tahun belakangan, mungkin kita bisa berargumen kalau televisi dan media yang telah menyebarkannya. Tetapi, sepertinya setiap wilayah di dunia, punya kisah werewolfnya masing-masing.
Jadi, apakah makhluk yang disebut werewolf benar-benar ada?
Sebelum masuk ke situ, mungkin ada baiknya kita melihat beberapa teori alternatif yang berusaha menjelaskan mengenai makhluk ini.
Teori alternatif ini dibuat berdasarkan premis kalau tidak ada manusia yang bisa berubah menjadi serigala. Yang ada adalah salah interpretasi atau cerita hiperbolik yang diceritakan secara turun-temurun.
Ini adalah beberapa diantaranya:
Pria berpakaian serigala
Ada sebuah peristiwa mengerikan terjadi di kota Bedburg, Jerman, pada tahun 1591. Suatu hari, sekelompok penduduk berhasil mengepung seekor serigala yang masuk ke desa. Lalu mereka mulai menyerang serigala itu dengan kayu. Anehnya, serigala itu tidak berusaha untuk lari atau melawan.
Tiba-tiba, para penduduk melihat hewan itu berdiri dan makhluk yang dianggap sebagai serigala itu ternyata adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan kulit serigala. Mereka mengenalinya sebagai Peter Stubbe, salah satu penduduk Bedburg juga.
Para penduduk lalu membawanya ke desa dan mulai menginterogasinya. Stubbe mengakui kalau ia telah membunuh 16 orang, termasuk 2 perempuan hamil dan 13 anak-anak.
Lalu, ia mulai bercerita lebih jauh.
Pada usia 12 tahun, Stubbe sudah tertarik dengan ilmu sihir dan mulai mempelajarinya. Bertahun-tahun kemudian, ia semakin serius mempelajarinya dan bahkan ia memulai perjanjian dengan setan. Tidak butuh waktu lama, Stubbe mulai dipenuhi dengan angan-angan untuk membunuh. Ketika mengincar mangsanya, Ia akan bersembunyi di hutan sambil menyamar menjadi serigala.
Pembunuhan yang dilakukan oleh Stubbe terbilang cukup sadis. Ia biasa merobek tenggorokan korbannya dan menghisap darahnya. Secara perlahan, keinginannya akan darah menjadi tidak tertahankan sehingga ia terus membunuh untuk memuaskannya. Dalam banyak kesempatan Stubbe bahkan memakan daging korbannya.
Yang paling mengerikan dari kejahatan Stubbe adalah kejahatan yang dilakukannya terhadap anaknya sendiri.
Suatu hari, Ia membawa anak laki-lakinya yang masih kecil ke hutan, memecahkan tengkoraknya dan memakan otaknya.
Peter Stubbe tercatat sebagai salah satu pembunuh berantai paling sadis di dalam sejarah dunia. Kejahatan yang dilakukannya begitu mengerikan sehingga pengadilan memutuskan untuk menghukum matinya dengan cara yang tak kalah sadis. Tubuhnya diikat di sebuah roda, lalu, daging tubuhnya dicabik-cabik dengan besi panas. Kaki dan tangannya kemudian dipatahkan dan akhirnya ia dipenggal. Sisa mayatnya lalu dibakar menjadi abu.
Peristiwa pembunuhan Peter Stubbe terjadi pada abad pertengahan dimana Eropa sedang berada pada masa dimana tahayul merajalela. Bisa jadi kisah ini tersebar luas dan menimbulkan rumor mengenai adanya makhluk jadi-jadian bernama Werewolf.
Halusinasi
Penulis pertama yang mengkaitkan antara werewolf dengan penyakit adalah Marcellus Sidetes (abad 2 Masehi), seorang Yunani yang tinggal di Turki dan menulis buku mengenai pengobatan.
Ia menyebutkan kalau ada kasus dimana seseorang mengalami perasaan yang menuntunnya untuk percaya kalau ia adalah serigala yang kemudian membuat orang tersebut berkeliaran di pemakaman.
Argumen Sidetes kemudian dikonfirmasi oleh sains modern yang mendukung adanya kemungkinan ini. Salah satunya adalah keracunan ergot (sekumpulan jamur genus Claviceps). Mereka yang keracunan jamur jenis ini bisa mengalami halusinasi yang cukup parah dan bisa menganggap diri mereka sebagai hewan, atau merasa sedang diserang oleh hewan.
Salah satu kasus terburuk keracunan Ergot terjadi pada tahun 1951 di kota Pont St.Espri di Perancis. Sekitar 135 orang masuk rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Kasus ini terjadi akibat para penduduk memakan roti yang telah terinfeksi ergot. Jamur ini telah membuat mereka mengalami halusinasi yang membuat mereka percaya kalau harimau dan ular sedang menyerang mereka.
Tentu saja teori ini tidak bisa menjelaskan mengapa di tempat yang tidak pernah ditemukan ergot juga dilaporkan adanya penampakan werewolf.
Karena itu, kita masuk ke sebuah sebuah teori lain yang lebih populer. Teori ini percaya kalau werewolf sebenarnya adalah manusia yang terkena kelainan yang disebut Hypertrichosis atau werewolf syndrome.
Hypertrichosis (Werewolf Syndrome)
Jika werewolf hanya didefinisikan sebagai manusia berbulu lebat seperti serigala, maka sepertinya kita telah mendapatkan penjelasannya lewat kelainan yang disebut Hypertrichosis, kadang disebut werewolf syndrome.
Mereka yang menderita kelainan ini mengalami pertumbuhan rambut di tubuh dalam jumlah yang tidak wajar. Ada yang mengalami kelainan ini sejak lahir dan ada pula yang mengalaminya karena faktor eksternal seperti efek samping pengobatan.
Untuk yang mendapatkannya sejak lahir, belum ditemukan pengobatan yang bisa menyembuhkannya. Yang bisa dilakukan hanyalah mencukur rambut dengan teratur.
Kasus Hypertrichosis bawaan dari lahir boleh dibilang sangat langka karena sejak abad pertengahan hanya ada 50 kasus yang tercatat.
Tetapi, masalahnya, penderita Hypertrichosis tidak pernah berubah dari manusia menjadi serigala dan sebaliknya. Jadi, penjelasan ini pun sepertinya tidak sesuai dengan legenda werewolf.
Jadi, makhluk apakah werewolf ini sebenarnya?
Werewolf dan aktivitas sihir
Apakah makhluk ini berasal dari aktivitas sihir?
Ataukah makhluk ini seekor cryptid yang belum dikenal?
Namun, pertanyaan terpentingnya adalah, apakah manusia bisa berubah menjadi hewan?
Jika semua teori di atas tidak bisa menjelaskannya, maka saya rasa, jawaban paling "masuk akal" adalah: Werewolf memang ada dan ya, manusia bisa mengalami transfigurasi menjadi hewan dengan melakukan sihir tertentu.
Tapi, jika kalian tidak mempercayai adanya sihir yang bisa menyebabkan seorang manusia mengalami transfigurasi menjadi hewan, maka saya tidak punya teori lagi untuk dikemukakan.
sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/05/legenda-werewolf-dari-masa-ke-masa.html
0 comments:
Posting Komentar