“Europa” yaitu bulannya Planet Jupiter merupakan salah satu lokasi non-Bumi yang kini diincar para ilmuwan dalam sistem tata surya kita. Pasalnya, bulan ini keseluruhannya diselimuti samudera. Sebagaiman diyakini, jika ada air, maka kemungkinan ada kehidupan di sana.
Melansir pemberitaan unsolved-mysteries.com pekan lalu disebutkan, hasil terkini penelitian terhadap bulan itu menunjukkan bahwa ada sumber panas yang memicu evolusi juga. Namun, masih dalam perdebatan apa yang sebenarnya tengah terjadi di sana.
Europa sudah memikat para ilmuwan sejak ditemukan permukaannya ditutupi air, dalam bentuk padat berupa es atau cairan, yang diperkirakan kedalamannya di beberapa tempat mencapai 100 kilometer. Dibandingkan dengan kedalaman lautan di Bumi sekarang paling dalam 13 kilometer.
Para ilmuwan yakin lautan Europa terkunci di dasar sedalam puluhan kilometer es. Richard Greenberg, profesor sains planet di University of Arizona’s Lunar and Planetary Laboratory yakin kerak pada Europa tipis hanya 1 km saja dan panas terjadi dengan konduksi simple, jauh lebih rendah. Tapi menyediakan arus energi yang konstan melalui daerah bawah air yang padat berbatasan dengan bebatuan es.
Sedemikian besarnya daya tarik aspek biologi Europa, bahkan sebelum dipublikasikan temuan mengenai Mars, para ilmuwan sudah merencanakan menyelenggarakan pertemuan untuk mendiskusikan kehidupan janggal yang mungkin ada di sana dan mereka melobi agar diselenggarakan misi eksplorasi baru ke sana.
Keinginan itu bertambah kuat dengan adanya berita ditemukannya tanda-tanda kehidupan di Mars setelah para ahli menyelidiki batuan meteor asal Mars yang terlontar ke bumi. ”Luar biasa,” kata Dr John R Delaney, ahli oseanografi dari Universitas Washington yang ikut ambil bagian dalam persiapan konferensi mengenai Europa, mengomentari temuan itu.”Mengenai Mars kita membicarakan mengenai bukti fosil. Tetapi di mana ada sumber panas yang hidup dan cairan, di sana berpotensi ada organisme hidup sekarang,” kata Delaney lebih lanjut.
Dr Joseph A Burns, seorang ahli planet senior dari Universitas Cornell, yang memimpin panel nasional yang menetapkan tujuan eksplorasi ruang angkasa, mengatakan semua ahli setuju setelah Mars, Europa kandidat selanjutnya dalam sistem tatasurya yang memiliki kehidupan atau menyimpan fosil makhluk hidup yang tersisa.
Sudah bisa dipastikan Europa calon kuat jika ingin mencari organisme hidup saat ini, bukan sekadar fosil makhluk hidup atau aliens. ”Simpanlah dalam pikiran bahwa Europa tidaklah sedemikian kecil,” kata Burns.GLOBAL
0 comments:
Posting Komentar