|
|
Ternyata tak hanya tertawa dan tidur, masih ada 8 hal lain yang biasa Anda lakukan sepanjang waktu namun terasa aneh dan alasan Anda melakukannya seperti dilansir dari lifeslittlemysteries.
1. Menangis
Aneh jika kesedihan bisa menyebabkan air tumpah dari mata kita. Lagipula diantara semua jenis hewan, hanya manusialah yang mengeluarkan air mata karena emosi.
Keberadaan air mata itu tak hanya bertujuan untuk mengkomunikasikan perasaan tertekan, namun para ilmuwan juga percaya air mata membawa hormon-hormon tertentu yang tidak diinginkan dan protein lain yang dihasilkan selama periode stres untuk dikeluarkan dari tubuh.
2. Cegukan
Cegukan adalah kondisi kejang spontan yang terjadi pada diafragma atau membran otot di dalam dada Anda yang sangat penting bagi proses bernapas Anda. Cegukan pun terjadi karena otot diafragma terganggu, biasanya akibat terlalu banyak atau terlalu sedikitnya makanan di perut.
Anehnya, selain menjengkelkan, cegukan itu ternyata memang tak ada gunanya. Satu hipotesis menunjukkan bisa jadi cegukan merupakan sisa-sisa gerakan refleks dari menghisap. Jadi cegukan tak lebih dari sekedar gangguan yang dihasilkan tubuh.
3. Tidur
Sebagian besar manusia menghabiskan sekitar sepertiga hidupnya untuk tidur. Tidak ada manusia yang bisa bertahan hidup tanpa tidur selama lebih dari beberapa hari dan mungkin tidur merupakan salah satu aktivitas yang paling tidak bisa dipahami.
Tidur memang memungkinkan tubuh untuk melakukan "pemeliharaan", mulai dari produksi bahan kimia yang bisa digunakan selama bangun tidur hingga organisasi neuron di dalam otak yang berkembang. Tidur REM (rapid eye movement) dengan aktivitas tinggi sarafnya terjadi lebih lama setiap malam selama periode pertumbuhan otak.
Beberapa teori menunjukkan tidur penting bagi pemeliharaan daya ingat dan pembelajaran. Tidur juga dapat membantu menanamkan ingatan episodik ke dalam semacam 'folder' penyimpanan jangka panjang di dalam otak dan memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan mental Anda.
4. Mati
Secara teknis, mati bukanlah kegiatan yang bisa dilakukan sehari-hari. Akan tetapi banyak orang yang mati setiap harinya. Alasannya, manusia mati karena sel-sel di dalam tubuhnya mati. Meskipun sel-sel itu mampu memperbarui dirinya sendiri selama berulang-ulang, namun sel-sel itu tidak dapat melakukannya selamanya.
Di dalam setiap sel, ada telomere yang mengandung informasi genetik yang akan selalu terpotong saat pembelahan sel. Telomeres mampu menangani hal itu tapi lama-lama selnya akan habis (tak ada lagi yang bisa dipotong), informasi yang dibawanya pun menghilang dan sel-selnya tidak dapat membelah diri lagi.
Oleh karena itu banyak ilmuwan yang mulai berpikir untuk memperpanjang kehidupan manusia dan berharap suatu saat nanti bisa memperpanjang usia rata-rata manusia menjadi dua kali lipat.
5. Tersipu
Ternyata reaksi kememerah-merahan dari pipi itu merupakan respon manusia yang universal terhadap adanya perhatian sosial. Semua orang bisa melakukannya, bahkan beberapa orang bisa melakukannya lebih sering dari lainnya. Pemicu kondisi tersipu tidak lain adalah bertemu orang penting, menerima pujian dan mengalami emosi yang kuat dalam sebuah situasi sosial.
Mekanisme biologi dari tersipu adalah pembuluh vena di wajah melebar sehingga lebih banyak darah yang mengalir ke pipi Anda dan menghasilkan kulit kemerahan. Namun para ilmuwan masih bingung mengapa semua itu bisa terjadi dan apa fungsinya.
6. Berciuman
Bagi sebagian orang, berciuman itu aneh, apalagi jika kegiatan yang melibatkan pertukaran ludah itu dibilang romantis. Ternyata hal itu merupakan naluri biologis.
Berciuman memungkinkan orang untuk menggunakan aroma dan rasa sebagai penilaian terhadap calon pasangan yang potensial. Nafas air liur membawa sinyal kimia yang bisa menunjukkan kondisi orang yang bersangkutan sehat atau sakit. Khusus bagi wanita, kedu sinyal kimia itu menunjukkan proses ovulasi, sebuah pesan penting yang dibutuhkan calon mitra reproduksi.
Selain itu, kulit di sekitar hidung dan mulut manusia dilapisi dengan minyak yang mengandung feromon, zat kimia yang memberikan informasi tentang susunan biologis seseorang. Ketika seseorang mengambil feromon satu sama lain saat berciuman, secara sadar dari situ dia bisa menentukan ketertarikan seksual satu sama lain.
Bersamaan dengan isyarat chemosensory yang dipertukarkan selama berciuman, psikolog juga percaya tindakan fisik yang sebenarnya dari berciuman bisa membantu membentuk ikatan pada pasangan. Teori ini didukung oleh fakta bahwa oksitosin (hormon yang mempengaruhi perasaan seseorang saat bersosialisasi, cinta dan kepercayaan) membanjiri otak ketika mulut berciuman.
7. Kentut
Fakta tentang kentut mungkin terdengar jorok, tetapi memang segala hal yang Anda makan atau minum memberi Anda gas. Bahkan secara normal manusia akan kentut sampai setengah galon (1,9 liter) atau sekitar 15-20 kali setiap harinya.
Bau khusus yang keluar akibat kentut datang dari koloni bakteri di dalam saluran di bawah usus kita. Dalam proses konversi makanan menjadi nutrisi yang berguna, bakteri yang mencerna makanan itu menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya sama dengan telur busuk.
Sama halnya seperti manusia, bakteri-bakteri ini paling suka mencerna makanan manis. Oleh karena itu, gula alami yang ada dalam susu, buah-buahan dan tentu saja kacang-kacangan akan menghasilkan paling banyak kentut.
8. Tertawa
Tertawa itu aneh. Ketika Anda melihat atau mendengar atau melihat sesuatu yang lucu, lalu muncul perasaan aneh yang membuat Anda tiba-tiba ingin berteriak sambil melakukan gerakan seperti kejang dan berulang-ulang. Namun mengapa kita melakukannya?
Para psikolog berpikir perilaku untuk merespon sesuatu seperti tertawa ini berfungsi sebagai sinyal kepada orang lain untuk menyebarkan emosi positif, mengurangi stres dan berkontribusi terhadap kekompakan kelompok. Untuk alasan yang sama, simpanse dan orangutan juga tersenyum dan tertawa saat bermain-main bersama kawanannya.
9. Berkedip
Sebenarnya berkedip itu tak terlalu aneh karena aktivitas sepersepuluh detik itu mampu membersihkan partikel-partikel debu dan memberikan cairan pelumas pada seluruh bagian bola mata.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa otak manusia memiliki bakat untuk mengabaikan aktivitas penggelapan sesaat semacam itu. Berkedip menekan aktivitas di beberapa daerah otak yang bertanggung jawab untuk mendeteksi perubahan lingkungan sehingga Anda tetap bisa merasakan dunia di sekitar Anda sama dengan sebelumnya.
10. Melamun
Tak peduli seberapa keras Anda mencoba untuk tetap fokus pada aktivitas harian seperti menyikat gigi atau mengantri di kedai kopi, Anda juga tetap tidak bisa menghentikan pikiran Anda untuk tidak 'melayang-layang'.
Anehnya, kehilangan kesadaran kognisi singkat tersebut sebenarnya merupakan hal yang baik. Melamun dianggap penting untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Penelitian neurosains menunjukkan bahwa tingkat perhatian manusia bisa bertambah dan berkurang, bahkan manusia diklaim menghabiskan 13 persen waktunya untuk melamun.
11. Melihat Sesuatu dalam 3D
Mata Anda sebenarnya tak bisa menghasilkan efek 3-D. Hal ini sebenarnya hanyalah sebuah trik pikiran. Pertama, otak memanfaatkan "perbedaan teropong" yaitu perbedaan kecil antara gambar yang terlihat oleh mata kita kiri dan kanan. Otak menggunakan dua versi miring itu terhadap sebuah adegan untuk merekonstruksikan kedalamannya.
Untuk objek close-up atau sangat dekat, otak mencatat adanya "konvergensi" mata atau sudut dimana gambar objek itu berayun melalui fokus pada objek untuk menentukan seberapa jauh letak objek itu.
Ketika menatap sesuatu, secara sadar Anda akan mengukur jarak dengan menentukan apa yang disebut sebagai 'paralaks'. Itulah perbedaan dalam kecepatan dimana benda-benda yang lebih dekat dan lebih jauh tampak seperti bergerak saat Anda melewatinya.
12. Kesemutan
Kesemutan bisa terjadi saat Anda menyilangkan kaki terlalu lama atau terbangun di malam hari dengan tangan yang tampak seperti mati rasa lalu secara bertahap terasa seperti gatal. Lalu apa yang sebenarnya menyebabkan sensasi "kesemutan" itu?
Hal ini terjadi ketika Anda meletakkan tekanan yang terlalu berat pada saraf sehingga menghambat fungsi saraf itu untuk sementara. Ketika saraf secara bertahap kembali normal, entah bagaimana otak menafsirkan aktivitasnya sebagai sensasi kesemutan atau seperti ditusuk-tusuk jarum.
13. Bercukur
Mencukur adalah hal biasa bagi manusia modern sehingga orang yang tidak terbiasa mencukur beberapa bagian tubuh tertentu dianggap tidak menarik. Tapi anehnya perilaku yang ditentukan budaya ini ternyata justru menentang evolusi manusia sendiri.
Lagipula rambut ketiak dan kemaluan berevolusi untuk membantu agar feromon terus terperangkap. Padahal bahan kimia berbau yang 'dikurung' rambut ketiak dan kemaluan ini digunakan untuk menarik pasangan, jadi rasanya aneh jika sekarang Anda menganggapnya sebagai sumber bau yang menyengat dan rambut yang memerangkapnya layak untuk dicukur.
Jenggot pun berevolusi untuk membantu wanita membedakan pria dari anak laki-laki, selain itu menunjukkan kedewasaan seorang pria dan menonjolkan garis rahang maskulinnya. Meskipun demikian, belakangan kebanyakan pria memilih untuk mencukur bersih jenggotnya.
14. Mengambil Risiko
Aktivitas yang berisiko tentu saja bisa mematikan, lalu kenapa tidak semua manusia mau berdiam diri di rumah dan terdorong untuk melakukan hal-hal berbahaya?
Para psikolog mengatakan keinginan untuk mengambil risiko berasal dari kebutuhan manusia untuk mengesankan pasangan atau calon pasangannya. Khusus untuk pria, pria menghadapi persaingan intraseksual lebih banyak daripada perempuan sehingga pria harus 'mengiklankan' kebugaran seksualnya melalui eksploitasi keberanian yang terang-terangan.
Hal ini menjelaskan mengapa pria cenderung mengambil risiko, terutama saat berada dalam kelompok. Meskipun wanita umumnya lebih sering menolak risiko, namun secara naluriah setiap orang ingin berusaha untuk mengesankan orang lain.
15. Bercinta
Semua orang tahu bahwa seks adalah cara manusia bereproduksi. Penjelasan ilmu biologi terbaiknya yang disebut sebagai hipotesis Ratu Merah (Red Queen) menyatakan bahwa organisme dan parasit hidup seperti berlomba dengan terus-menerus berkembang sebagai respons terhadap mutasi genetik satu sama lain dan menjaga keseimbangannya.
Dalam teori ini, seks memberikan tempat bagi organisme untuk terus bertahan dalam proses evolusi dengan memungkinkan dua organisme untuk mengacak gennya dan menciptakan gen baru berupa kombinasi langka dalam keturunannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar