Daerah seluas
429 kilometer persegi ini disebut Koh Chang, atau Pulau Gajah, karena
suatu alasan. Bukan karena ukurannya, tetapi lebih karena bentuk
pulaunya yang menyerupai gajah. Terletak di provinsi paling timur
Thailand, berbatasan dengan Kamboja, Koh Chang menjadi taman nasional
Thailand ke 45.
Dikelilingi oleh lebih dari 40 pulau kecil, Mu Koh Chang menjadi Taman Nasional pada 1982. Di Koh Chang Anda bisa mengharapkan lingkungan yang masih asri dan tenang, keajaiban yang akan memesona para wisatawan. Jadi pulau ini bukan seperti tempat wisata lain, yang memiliki banyak hotel bintang lima, resort dan bar, namun pulau bergunung yang damai dengan pasir pantai seputih mutiara, perairan berkarang dan air terjun spektakuler.
Dikelilingi oleh lebih dari 40 pulau kecil, Mu Koh Chang menjadi Taman Nasional pada 1982. Di Koh Chang Anda bisa mengharapkan lingkungan yang masih asri dan tenang, keajaiban yang akan memesona para wisatawan. Jadi pulau ini bukan seperti tempat wisata lain, yang memiliki banyak hotel bintang lima, resort dan bar, namun pulau bergunung yang damai dengan pasir pantai seputih mutiara, perairan berkarang dan air terjun spektakuler.
Pantai Menakjubkan
Tidak semua
pantai indah berada di Thailand selatan. Di Koh Chang, Anda dapat
memilih untuk berjemur di atas pasir putih lembut di Pantai White Sand
yang terkenal, lengkap dengan toko-toko, restoran dan berbagai
akomodasi. Atau Anda dapat menikmati Pantai Klong Prao yang tidak
terlalu ramai, tempat di tepinya terletak banyak hotel mewah. Kai Bae
Beach adalah tempat populer lain untuk para pelancong karena aman untuk
berenang, dan banyak bungalow murah di dekatnya.
Tempat Penyelaman Bersejarah
Koh Chang merupakan daerah strategis
pada Perang Indochina, dan menjadi medan pertempuran utama antara
Angkatan Laut Prancis dan Angkatan Laut Thailand. Songkhla dan
Chonburi, dua bangkai kapal perang di laut dekat laut Ao Salak Phet
menjadi tempat menarik untuk penyelaman. Mereka yang tidak terlalu
suka berpetualang bisa memilih snorkeling, dan laut di sekitar Koh
Chang memiliki keanekaragaman laut berlimpah. Setelah melihat lokasi
pertempuran antara kapal perang tua itu, kunjungi juga monumen Battle
of Koh Chang guna mengetahui sejarah lengkap pulau ini.
Menjelajahi Laut
Sewa perahu dan kunjungi pulau-pulau kecil
lainnya di dalam taman nasional, banyak yang bisa menandingi
kecantikan Koh Chang. Jika Anda punya banyak waktu, cobalah bersantai
dengan perahu layar sambil menghirup angin laut yang sejuk dan
berasin di tengah langit jingga saat matahari terbenam. Tempat
beradanya kapal-kapal itu adalah di Pantai White Sand, Klong Prao,
Kai Bae dan Bang Bao.
Air Terjun
Di hutan tropis Koh Chang kita dapat menemukan banyak air
terjun. Salah satu yang harus dilihat adalah Than Mayom, air terjun
empat tingkat yang hampir tegak lurus dari karang granit hitam yang
curam. Dua raja Thailand, Raja Rama V dan Raja Rama VI bahkan membuat
inisial nama mereka di puncak tebing. Tidak jauh dari situ, terdapat
air terjun tiga tingkat Klong Phlu yang terkenal karena
keindahannya.
Menunggang Gajah
Salah satu jenis transportasi yang memungkinkan
Anda bisa pergi jauh ke dalam hutan untuk dapat menikmati berbagai
pemandangan memukau, adalah dengan menunggang gajah. Sesuai namanya
Pulau Gajah adalah habitat bagi banyak gajah yang siap melayani para
wisatawan. Hewan menarik ini ramah dan kuat, dan dapat dengan mudah
membawa Anda ke tempat-tempat terindah di hutan Koh Chang.
Surga Trekker
Untuk yang lebih memilih trekking, Koh Chang
adalah surganya. Dengan hutan tak tersentuh yang kaya akan binatang
liar, hiking pasti akan jadi aktivitas menarik, dengan rute mulai
dari yang sederhana sampai menantang. Rute terbaik terletak di
setengah bagian selatan pulau, tempat Anda dapat melihat binatang
seperti macaque, kera berbulu perak, dan musang Jawa, di antara
banyak binatang lain!
Kehidupan Desa Tradisional
Karena terisolasi, penduduk Koh Chang mampu mempertahankan gaya hidup tradisionalnya yang tentu akan menarik. Anda dapat merasakan kehidupan sehari-hari nelayan di kampung Bang Bao, di mana penduduknya tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas laut serta saling terhubung oleh jembatan. Di kampung Kok Salak, warga masih tetap mempertahankan kehidupan tradisionalnya.sumber : travel yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar