Gunung api memiliki beragam
ukuran dan bentuk tergantung lokasi terbentuknya. Faktor geologi
mempengaruhi berbagai macam-macam gunung api ini.
Stratovolcano
Banyak gunung api terletak pada barisan Cascade masuk dalam
kategori ini. Gunung St. Helen, Hood, dan Ranier merupakan contoh
klasiknya.
Contoh lain di seluruh dunia,
termasuk Pinatubo di Filipina dan Tungurahua di Ekuador. Gunung tipe ini
biasanya memiliki sisi curam yang tercipta karena lava dan aliran
pyroclastic dari aktivitasnya bertahun-tahun, dekade atau abad. Biasanya
terdapat ventilasi tengah dekat puncak gunungnya. Stratovolcano
seringkali disebut juga sebagai gunung api komposit.
Kaldera
Kaldera tercipta sa. Kaldera terbesar di dunia yaitu Kaldera
Yellowstone yang tercipta akibat serangkaian runtuhan ruang magma.
Kaldera lain at ruang magma besar terbentuk di bawah permukaan bumi
diikuti sebuah letusan. Selama letusan, ruang magma menjadi kosong dan
runtuh meninggalkan depresi pada lanskap. Besar kaldera yaitu beberapa
mil hingga 10 mil (16 km) atau bahkan lebih besardapat ditemukan di Long
Valley, California. Kaldera lazim ditemukan di Islandia, Eropa dan
Afrika.
Perisai
Gunung api perisai tak memiliki lereng curam seperti
stratovolcano. Gunung api ini terbentuk dari aliran lava di sepanjang
retakan di bumi. Gunung api perisai umumnya terbentuk bersama dengan
retakan di titik panas kerak bumi. Serangkaian gunung api di sepanjang
retakan memiliki perisai dan struktur kerucut abu. Rangkaian Kepulauan
Hawaii memiliki gunung tipe ini, termasuk gunung Mauna Loa dan Kilauea.
Campuran
Ketika banyak ventilasi mencapai permukaan, gunung api memiliki
banyak karakteristik. Gunung api ini diklasifikasikan dalam gunung api
campuran. Struktur gunung ini terbentuk pada waktu yang berbeda-beda.
Contohnya, letusan pada satu ventilasi menciptakan perisai atau kerucur,
sementara ventilasi lainnya menciptakan stratovolcano. Gunung Pacaya di
Guatemala memiliki beberapa puncak dan pada setiap bentuknya memiliki
stratovolcano dan kerucut. Gunung ini aktif memproduksi abu dan lava
sejak 1965.
Renggang
Lempeng tektonik
secara literal mengambang pada mantel bumi membentuk kerak. Lempeng ini
saling mendorong di beberapa wilayah, namun di wilayah lain akan saling
menjauh. Area di mana tektonik saling menjauh disebut gunung api
renggang. Renggangan dapat membentuk retakan sepanjang permukaan bumi.
Ventilasi yang ada berhubungan dengan gunung renggang di sepanjang
permukaan bumi. Area renggangan dominan terjadi di dasar laut Mid
Atlantic Ridge. Sepanjang pegunungan ini, lava didorong keluar
menciptakan pegunungan di bawah Samudera Atlantik. Gunung tipe ini
banyak dijumpai di Islandia.
Gunung Meja
Gunung ini merupakan
hasil letusan gunung di bawah gletser. Gunung ini terbentuk dari lava
dan gas menghasilkan gunung dengan bentuk hampir seperti kubus. Contoh
klasik gunung meja adalah Herdubreid di Islandia. Gunung ini pernah
meletus 10 ribu tahun silam ketika terjadi retakan di bawah es.
Kerucut Sinder dan Tuff
Kerucut sinder terbentuk ketika scoria (lava
) keluar selama letusan, dan mendingin saat keluar dari ventilasi.
Scoria biasanya berpori dan ringan. Kerucut Tuff terbentuk dari letusan
gunung yang mengeluarkan abu dan batu apung. Gunung Paricutin di Mexico
merupakan kerucut sinder. Paricutin muncul pada Februari 1943. Dalam
hitungan hari, kerucut sinder setinggi 100 kaki (30,5 meter) tercipta
dan letusan terus berlanjut. Gunung terus meletus hingga 1952, ketika
letusan reda, gunung baru setinggi 1.300 kaki (396 m) pun terbentuk.sumber: http://feedproxy.google.com/~r/blogspot/TKfLI/~3/PwudQfBgK2Y/inilah-macam-macam-gunung-api-berbahaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar