Satu-satunya Pemimpin yang Pernah Mengepalai 4 Negara Berbeda



AstroDigi.com | Simón Bolívar, lahir pada tanggal 24 Juli 1783 di Caracas, Venezuela. Nama lahirnya adalah Simón José Antonio de la Santísima Trinidad Bolívar y Palacios. Ia adalah tokoh sentral yang sangat menentukan dalam sejarah Amerika Selatan (sering disebut juga sebagai Amerika Latin). Ia adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang pernah merasakan menjadi pemimpin tertinggi di empat negara yang berbeda. Luar biasa!!

Semasa mudanya Simón Bolívar sangat mengagumi filsuf-filsuf Perancis seperti Voltaire, Roousseau, John Locke dan Montesquieu. Pandangan para filsuf ini begitu membekas pada jiwanya, membuatnya begitu bersemangat untuk memerdekakan negaranya dari penindasan Spanyol. Pada tahun 1805 Simón Bolívar mengucapkan sumpahnya di puncak bukit Aventine, bahwa ia tidak akan terus berhenti berjuang untuk memerdekakan negaranya.

Simón Bolívar, kemudian mulai menggalang dana dan kekuatan secara serius, untuk mewujudkan cita-citanya. Kesempatan untuk merdeka mulai muncul saat Napoleon menyerbu Spanyol dan mengganti pemimpin Spanyol dengan saudaranya. Kemenangan Napoleon atas Spanyol, sungguh suatu berkah bagi negara-negara di Amerika Latin yang selama ini menganggap Spanyol begitu tidak terkalahkan, menjadi sadar bahwa Spanyol bisa dikalahkan.

Revolusi kemerdekaan dimulai pada tahun 1810, Venezuela yang berhasil mengalahkan Spanyol mengumumkan kemerdekaannya setahun kemudian. Saat itu Simón Bolívar telah diangkat menjadi panglima pasukan revolusioner. Spanyol yang tidak rela begitu saja kehilangan wilayah jajahannya kembali merbeut Venezuela dengan mengerahkan kekuatan penuh. Simón Bolívar yang kalah dalam pertempuran kemudian mengasingkan diri dan membangun kekuatan untuk menggempur kembali pasukan Spanyol.


Meskipun berkali-kali mengalami kekalahan Simón Bolívar tidak pernah mundur dari cita-citanya. Hingga pada tahun 1819, terjadi titik balik, bermula dari kemenangan Simón Bolívar di Andes hingga ke Colombia dan Boyaca. Kemenangan yang sulit diperoleh ini membangkitkan semangat pasukan revolusi, hingga pada tahun 1812 Venezuela berhasil dibebaskan kembali dan Simón Bolívar diangkat menjadi presiden, selanjutnya Ecuador juga berhasil dibebaskan pada tahun 1822.

Simón Bolívar kemudian berusaha menjalin persekutuan dengan panglima perang Argentina Jose de San Martin yang telah membebaskan Argentina dan Chili. Sayangnya pada pertemuan kedua pahlawan hebat ini di Guayaquil Ecuador pada tahun 1822, Jose de San Martin menolak mendukung rencana Simón Bolívar yang berusaha mengganyang Spanyol dengan kekuatan penuh.

Simón Bolívar kemudian membebaskan Peru pada tahun 1824 dan Peru Utara pada 1825 dan mengangkat Simón Bolívar sebagai presidennya. Peru Utara kemudian menjadi negara merdeka yang berdiri sendiri dengan nama Bolivia yang diambil dari nama Bolívar dan juga mengangkat Simón Bolívar sebagai presidennya. Venezuela, Colombia dan Equador kemudian dijadikan satu negara yang disebut Grand Columbia dengan Simón Bolívar sebagai presidennya.

Pada tahun 1828 pecah perang saudara, yang berakibat Venezuela dan Ecuador berdiri sendiri, Simón Bolívar yang merasa bersalah dan sedih dengan timbulnya perang akibat keinginannya menyatukan banyak negara untuk menjadi sebuah negara besar dan kuat seperti halnya Amerika Serikat, kemudian mengundurkan diri pada April 1830. Ironisnya setelah mengundurkan diri ia dibuang dari negeri asalnya Venezuela

Simón Bolívar seorang pejuang besar yang telah berperan membebaskan banyak negara dari penindasan Spanyol dan juga seorang pemimpin anti perbudakan dan juga sangat anti terhadap korupsi. Pada tahun yang sama setelah ia mengundurkan diri wafat dalam keadaan miskin dan terlunta-lunta. Bolivar adalah seorang bangsawan kaya yang rela mengorbankan harta dan kedudukannya demi sebuah cita-cita mulia. Luar biasa!!

El Libertador (sang pembebas), Simón Bolívar, adalah contoh pemimpin dengan jiwa besar dan jauh dari keserakahan, yang (sangat) jarang ditemui hingga saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar