Diantara milyaran bintang yang tersebar di alam semesta ini, ada satu bintang yang menjadi pusat perhatian para astronom di seluruh dunia. Dia adalah si cantik bintang neutron. Bintang neutron terbentuk dari sisa – sisa Supernova yaitu ledakan dari suatu bintang yang menandakan berakhirnya kisah hidup bintang itu. Dalam ledakan supernova, tingkat kecerahan bintang mendadak naik milyaran kali dalam waktu beberapa hari dan kemudian suram kembali dalam beberapabulan berikutnya. Setelah terjadi supernova inti neutron akan mendingin dan jika massa inti sisa dari ledakan supernova ini antara 0,5 sampai 3 kali massa matahari maka terjadilah bintang neutron.
Gambar di atas merupakan gambar dari bintang neutron. Dan gambar yang paling bawah merupakan gambar bintang neutron (yang ditunjukkan panah ) yang berjarak sekitar 400 tahun cahaya dari bumi.
Ketika supernova,saat bahan bakar suatu bintang habis, gaya gravitasi mulai bekerja dan terjadilah serangkaian reaksi fusi dan fisi nuklir yang diikuti dengan proses supernova, suatu ledakan maha dahsyat yang memancarkan cahaya terang benderang mengalahkan seluruh cahaya yang ada di galaksi tempat bintang bermukim.
Cahaya ini muncul dari pelepasan energi akibat penurunan drastis massa bintang (hukun kekekalan energi, E=mc2). Diyakini bahwa bintang netron berasal dari bintang berukuran 15 hingga 30 kali matahari (meski demikian, angka ini terus berubah dengan meningkatnya akurasi simulasi supernova). Bintang neutron dapat berotasi hingga 600 putaran per detik.
Dari informasi, energi ikat nuklir diketahui bahwa reaksi fusi (penggabungan) yang terjadi akan berhenti jika material bintang telah menjadi besi. Dengan demikian terjadi penumpukan besi hingga massa bintang neutron menjadi 1,4 kali massa matahari. Tekanan gravitasi yang sangat kuat akan memicu proses URCA, yaitu proses penggabungan proton dan elektron menjadi netron dan neutrino. Karena neutrino sangat halus, diyakini ia berinteraksi sedikit sekali dengan material bintang dan, setelah membantu terjadinya proses supernova, neutrino akan pergi. Tinggalah netron yang selanjutnya membentuk bintang neutron.
Kerapatan bintang neutron sangat tinggi yaitu sekitar 10 pangkat 14 kali kerapatan benda padat dan cairan di bumi. Jadi segumpal buntang neutron massanya bisa jutaan ton. Massa dari bintang neutron hampir sama dengan massa matahari tetapi diameternya hanya 10 sampai 20 km. Karena keunikan itulah, bintang neutron menjadi primadona di kalangan para ilmuwan.
Ketika supernova,saat bahan bakar suatu bintang habis, gaya gravitasi mulai bekerja dan terjadilah serangkaian reaksi fusi dan fisi nuklir yang diikuti dengan proses supernova, suatu ledakan maha dahsyat yang memancarkan cahaya terang benderang mengalahkan seluruh cahaya yang ada di galaksi tempat bintang bermukim.
Cahaya ini muncul dari pelepasan energi akibat penurunan drastis massa bintang (hukun kekekalan energi, E=mc2). Diyakini bahwa bintang netron berasal dari bintang berukuran 15 hingga 30 kali matahari (meski demikian, angka ini terus berubah dengan meningkatnya akurasi simulasi supernova). Bintang neutron dapat berotasi hingga 600 putaran per detik.
Dari informasi, energi ikat nuklir diketahui bahwa reaksi fusi (penggabungan) yang terjadi akan berhenti jika material bintang telah menjadi besi. Dengan demikian terjadi penumpukan besi hingga massa bintang neutron menjadi 1,4 kali massa matahari. Tekanan gravitasi yang sangat kuat akan memicu proses URCA, yaitu proses penggabungan proton dan elektron menjadi netron dan neutrino. Karena neutrino sangat halus, diyakini ia berinteraksi sedikit sekali dengan material bintang dan, setelah membantu terjadinya proses supernova, neutrino akan pergi. Tinggalah netron yang selanjutnya membentuk bintang neutron.
Kerapatan bintang neutron sangat tinggi yaitu sekitar 10 pangkat 14 kali kerapatan benda padat dan cairan di bumi. Jadi segumpal buntang neutron massanya bisa jutaan ton. Massa dari bintang neutron hampir sama dengan massa matahari tetapi diameternya hanya 10 sampai 20 km. Karena keunikan itulah, bintang neutron menjadi primadona di kalangan para ilmuwan.
Referensi : Buku Olimpiade Fisika Yohannes Surya edisi pertama tahun 1997
Wikipedia.org
http://nrumiano.free.fr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar