Peristiwa tersebut tepatnya terjadi pada tanggal 7 Agustus 1994 di pagi hari. Penduduk pun tidak menyadari bahwa pada hari itu akan terjadi hujan. Lalu, tidak lama kemudian, hujan pun turun, namun bukan hujan air melainkan hujan substansi misterius yang berupa jel.
Hujan misterius itu pun tidak berlangsung lama. Setelah reda, penduduk melihat gumpalan jel itu berserakan dimana - mana. Karena peristiwa itu belum pernah terjadi sebelumnya di Oakville, maka banyak penduduk yang mencoba untuk memegang substansi berbentuk jel tersebut. Seorang polisi setempat mengatakan, " Substansi ini sangat lembek, seperti memegang segumpal jeli di tanganmu. Kita tahu bahwa banyak fenomena aneh di dunia ini, tapi ini benar - benar sesuatu yang tidak biasa."
Menjelang sore hari, sebagian besar penduduk mulai merasakan gejala aneh pada tubuh mereka. Mereka mengalami pusing - pusing, mual, susah bernapas, bahkan ada penduduk yang sampai pingsan. Puluhan atau mungkin ratusan penduduk dilarikan ke rumah sakit setempat, dan yang membuat terkejut adalah gejala yang diderita oleh tiap - tiap penduduk berbeda. Ada yang hanya mengalami gejala flu, ada yang menderita vertigo serius dengan komplikasi di bagian mata, ada juga menderita infeksi telinga dalam. Karena banyak yang menduga bahwa wabah epidemi misterius tersebut diakibatkan oleh hujan aneh itu, maka salah seorang penduduk yang bernama Sunny membawa substansi aneh itu ke rumah sakit untuk diteliti.
Setelah diteliti oleh pihak rumah sakit, seorang teknisi lab mengumumkan hasil tes labnya. Menurut dia substansi tersebut megansung sel darah putih manusia, hmm..mirip dengan hujan merah di Kerala, namun dengan kasus yang berbeda. Kami memang belum dapat memastikan apakah hal ini yang menyebabkan epidemi di wilayah ini, namun kami telah mengirimkan sampel ke Departemen Kesehatan Washington untuk diteliti lebih lanjut.
Sementara itu, seorang mikrobiologis lain bernama Mike McDowell mengatakan jika ia tidak menemukan struktur biologis apapun dalam substansi itu, namun ia menemukan dua jenis bakter yang berbahaya bagi manusia. Salah satunya menyerang sistem pencernaan manusia, namun Mike juga belum bisa memastikan jenis bakteri tersebut.
Lalu, dari mana substansi ini berasal? beberapa orang menduga bahwa subtansi misterius itu berasal dari kotoran manusia yang dibuang dari pesawat terbang komersil.Tetapi, teori itu mendapat sanggahan karena sesuai dengan regulasi FAA, kotoran yang dibuang dari pesawat komersil berwarna biru karena dicampur dengan bahan khusus, sedangkan substansi tersebut berwarna bening.
Menurut salah seorang penduduk, hujan aneh tersebut telah mengguyur Oakville sebanyak 6 kali dalam waktu 3 minggu. Banyak orang yang sakit dan hewan pun banyak yang mati setelah memegang gumpalan aneh itu. Penduduk itu kemudian membawa sampel gumpalan tersebut dan membawanya ke ahli mikrobiologis lain, yaitu Tim Davis.
Setelah diteliti, Davis mengatakan bahwa ia menemukan sel eukariotik dalam gumpalan tersebut, meskipun ia belum yakin sepenuhnya. Ia mengatakan bahwa sel eukariotik tersebut merupakan sel yang ditemukan pada makhluk hidup, khususnya pada hewan.
Karena kasus hujan gumpalan aneh ini masih menjadi misteri dan belum terpecahkan, timbullah berbagai spekulasi mengenai peristiwa yang melanda Oakville pada tanggal 7 Agustus 1994. Salah satu teori yang paling populer adalah teori chemtrail. Seorang penduduk mengatakan jika banyak pesawat militer yang terbang rendah di daerah mereka, bahkan terkadang ada helikopter hitam yang juga terbang rendah melewati kawasan Oakville. Mereka menduga bahwa subtansi misterius tersbeut berasal dari pesawat dan helikopter tersebut.
Sayangnya, teori mereka sampai saat ini masih belum dapat dibuktikan, meskipun terdengar menyakinkan. Bagaimanapun juga, hujan substansi misterius yang terjadu di wilayah Oakville masih menyimpan misteri hingga saat ini, dan pertanyaan terbesar yang menghantui penduduk Oakville adalah Darimana, bagaimana, dan mengapa peristiwa aneh itu melanda wilayah mereka.
sumber :http://terselubung.blogspot.com/2010/11/misteri-raining-blobs-gumpalan-hujan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar