Film horror terbaik sepanjang masa





Film The Exorcism didasarkan dari kisah nyata seorang gadis muda bernama Anneliese Michel, yang tinggal di Klingenberg, Jerman. Sebagaimana film Exorcism, Anneliese mengalami penglihatan yang mengerikan dan dianggap sebagai kerasukan setan. Ia juga mendapatkan pertolongan psikiater sebelum beralih memohon pertolongan Gereja Katolik dan menjalani pengusiran setan. Selama pengusiran setan, Anneliese mengaku dirasuki setan yang hinggap dalam diri Kain, Nero, Judas, Hitler dan Lucifer. Anneliese juga menuliskan kisahnya, bahwa ia bertemu dan berbincang-bincang dengan Bunda Maria dan Yesus.


Diduga karena menjalani pengusiran setan dan penghentian obat itulah, Anneliese meninggal dunia pada tanggal 1 Juli 1976. Dua pastor yang memimpin pengusiran setan, Pastor Alt dan Renz serta ayah Anneliese dituduh bersalah karena memungkinkan terjadinya kematian. Mereka ditahan selama 6 bulan. Kini, makam Anneliese justru menjadi tempat ziarah tidak resmi. Kematian Anneliese memunculkan sikap bagi siapa mereka yang percaya, bahwa Anneliese Michel meninggal karena menyerahkan dirinya sebagai korban kepada Tuhan. Mereka percaya bahwa Anneliese mengalami kerasukan setan namun jiwanya yang suci tetap diselamatkan.

Kisah hidup Anneliese Michel memang menarik perhatian dunia selama 30 tahun terakhir sejak munculnya banyak tanggapan pro dan kontra, pasca persidangan untuk para pastor dan ayahnya. Terlebih sejak 24 tahun lalu, ketika buku karangan Dr. Felicitas D. Goodman berjudul The Exorcism of Anneliese Michel diterbitkan. Dr. Felicitas memberikan reportase antropologisnya, bukan novel, dan tinjauan kritis berdasar latar belakang sains dan psikologi di balik kisah Anneliese. Buku itulah yang menginspirasi film Exorcism Dan Dr. Felicitas pun ditempatkan sebagai konsultan kepala pembuatan film tersebut.

Sebagaimana kisah nyatanya, film The Exorcism bukan sekedar kisah pembunuhan murahan terhadap gadis muda yang sedang tergantung obat-obatan. The Exorcism tetap mempertahankan keutuhan cerita dan mengajak penonton berpikir sendiri. Penonton akan menemukan banyak pertanyaan. Film ini terbuka untuk ditanggapi dengan pertimbangan penonton untuk percaya, tak percaya atau ragu-ragu. Meskipun peristiwanya telah tuntas di pengadilan, namun perbincangan mengenai apakah kerasukan setan itu nyata atau tidak, tetaplah sangat menarik. Tentu dibutuhkan pendamping atau nara sumber yang tepat untuk menjawab kegelisahan yang muncul setelah menontonnya film ini.

1 komentar:

  1. kl menurut saya lebih serem the ring (versi jepang)

    BalasHapus