Udang Peri “Spesies Baru Dari Bangsa Ikan”


sumber :http://nihaoma.wordpress.com/2007/12/05/udang-peri-spesies-baru-dari-bangsa-ikan/







Apa kamu tahu hewan seperti apakah ini? bentuknya memang aneh, tapi ini adalah spesies baru dari bangsa ikan. Para peneliti biologi di Idaho National Guard menemukan spesies ini di dasar danau gurun Idaho. Udang ini termasuk jenis udang peri yang membiasakan diri pada kondisi danau saat musim kering. Udang ini sangat tangguh karena ia bisa bertahan di dalam telur selama bertahun-tahun di bawah terik sinar matahari dan membeku di musim dingin, sampai terisinya air di dasar danau kembali. Setelah itu mereka akan bangun untuk hidup beberapa minggu. Selama hidupnya, udang ini hanya mengisi hidupnya dengan makan, kawin dan bertelur, lalu mati. Spesies ini memiliki duri si kaki-kaki depannya dan ditutupi duri lain yang lebih kecil. Bagian perutnya memiliki paku-paku, digunakan untuk menusuk dan membawa empat udang jenis lain sekaligus sebagai makanannya.

Udang ini termasuk jenis udang pemangsa, karena badannya yang besar dari udang lain, yang memiliki panjang lebih dari tiga inci dan berbeda dengan udang peri lainnya. Para ilmuwan pertama kali melihat udang ini pada tahun 1996. Sampai sekarang udang ini baru ditemukan 300 spesies. Udang ini hanya terdiri dari kaki-kaki dan antena, berbada dengan udang yang lainnya. Kehebatan yang lainnya dari udang ini adalah kemampuannya hidup tanpa adanya makanan, mereka akan menyimpan makanan untuk dimakan pada saat tak ada makanan. Hewan ini selalu berenang terbalik dengan kaki yang menghadap permukaan air, ia sangat suka tinggal di air yang keruh dan coklat, yang disebut playa. Mempunyai ekor yang panjang dan runcing. Apabila mereka menemukan mangsa, udang tersebut akan menyapu air dengan ekornya dan siap menyejar mangsa.

Butuh waktu 9 tahun bagi para ilmuwan untuk membedakan udang ini dengan udang peri yang lain. Meskipun telah diberi nama latin, namun para ilmuwan belum bersedia mengungkapkannya hingga artikel yang mendriskipsikan udang tersebut diterbitkan di jurnal ilmiah. Hewan ini berproduksi melalui telur yang berupa kista. Jadi, sebenarnya udang ini telah menetas, tapi mereka akan menunggu waktu sampai mendapatkan cukup air untuk berkembang lagi.

(Dari: Kompas, Yulisa Farma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar