sumber :http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/06/22/terbongkarnya-sindikat-ahmadinejad-dalam-sejarah-austria/
“Klaim yang dibuat oleh Deputi Partai Hijau Austria (Die Grünen), Peter Pilz pada hari Kamis lalu langsung dilimpahkan kepada penyelidik dari kepolisian,” kata Michael Spindelegger pada hari Jumat malam.
“Penting untuk memeriksa kebenaran mengenai peranan Ahmadinejad dalam peristiwa pembunuhan tersebut sebelum kami bisa menjalankan sebuah jkebijakan luar negeri,” tambahnya.
Pada hari Kamis lalu, Pilz mengungkapkan sebuah kesaksian oleh seorang penjual senjata asal Jerman kepada media setempat. Penjual senjata tersebut mengklaim bahwa dirinbya telah mengirimkan senjata kepada Ahmadinejad pada bulan Juli 1989, tepat sesaat sebelum peristiwa pembunuhan Abdul Rahman Ghassemlou.
Ghassemlou, pemimpin partai demokratis Kurdistan – sebuah gerakan oposisi Iran yang tidak disukai oleh pemerintah berkuasa – dibunuh pada tanggal 13 Juli 1989 oleh pasukan komando yang tidak terlacak jejaknya.
Pria Jerman tersebut mengatakan bahwa dirinya terlibat pembicaraan dengan petugas intelijen Iran pada tahun 1989 mengenai transaksi senjata.
Dalam pertemuan tersebut, hadir tiga orang perwakilan Iran, “termasuk seseorang yang belakangan diketahui sebagai presiden republik Iran,” katanya, dalam sebuah terjemahan kesaksian seperti dikutip oleh Pilz.
Para jaksa Austria mengatakan bahwa pihaknya memiliki bukti pernyataam dari pria Jerman tersebut, namun juru bicara Michaela Schnell mengatakan kepada AFP bahwa bukti tersebut tidaklah cukup untuk melayangkan tuntutan hukum.
Pihak berwenang Austria, yang tetap menjalin kejasama ekonomi yang erat dengan Iran, tidak bersedia berkomentar mengenai keberadaan Ahmadinejad di Vienna ketika peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.
Pihak Iran hingga sekarang terus menyangkal bahwa mereka terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Pada tahun 1989, ketika Ghassemlou berada di Eropa untuk menghadiri sebuah kongres kaum sosialis internasional, Tehran mengontak KDPI (partai Demokratis Kurdi Iran – Hîzbî Dêmokiratî Kurdistanî Êran) dan meminta untuk melakukan negosiasi.
KDPI menerima tawaran tersebut. Pembicaraan pertama dihelat pada tanggal 12 Juli 1989 di Vienna. Delegasi Iran diwakili oleh tiga orang, Mohammed Jafar Sahraroudi, Hadjin Moustafawi, dan Amir Mansur Bozorgian.
KDPI diwakili dua orang delegasi, Abndul Rahman Ghassemlou dan ajudannya Abdullah Ghaderi-Azar (perwakilan KDPI Eropa). Seorang dosen Kurdi di Vienna, Fadhil Rassoul, yang menjadi penengah dalam negosiasi tersebut, turut hadir.
Pada tanggal 13 Juli, hari kedua negosiasi, di tempat belangsungnya negosiasi pertama, Ghassemlou ditemukan terbujur kaku dengan tiga lubang bekas tembakan peluru yang ditembakkan dari jarak dekat. Abdullah Ghaderi-Azar diberondong sebelas tembakan peluru, dan Fadhil Rassoul “kebagian” lima peluru.
Keesokan harinya pukul 7.30, polisi Austria yang mengetahui pembunuhan tersebut, mengidentifikasi tiga orang tersangka dan senjata pembunuhnya. Dua tersangka berhasil ditangkap.
Kedua orang yang tertangkap adalah Mohammad Jafar Sahraroudi, belakangan diketahui sebagai brigadir jenderal garda revolusin Iran dan komandan garda garnisun Ramezan di Iran, dan Amir Mansour Bozorgian, seorang agen rahasia Iran yang menyamar.
Sedangkan Moustafawi berhasil melarikan diri. Sahraroudi diintrogasi oleh polisi Austria dan dibebaskan kemudian. Bozorgian, setelah dibebaskan 24 jam kemudian, mencari perlindungan di kedutaan Iran.
Brigadir Jenderal Sahraroudi adalah orang yang merekrut Mahmoud Ahmadinejad sebagai pemimpin tim dalam pembunuhan tersebut. Sahraroudi sendiri yang mengomandani tim pembunuh yang berada langsung di lokasi, sementara Ahmadinejad memimpin tim pendukung yang menangani masalah logistik dan rute untuk melarikan diri. Ahmadinejad menerima persenjataan dan amunisi untuk menjalankan operasi dari kedutaan besar Iran di Vienna, senjata-senjata tersebut diselundupkan ke Vienna dengan selubung diplomatis.
Ahmadinejad ditempatkan di garnisun Ramezan dekat Kermanshar di Iran, dari tahun 1986, sebagai tentara garda revolusi dan kemudian bergabung dalam brigade khusus garda tersebut, sebuah pasukan elit yang ditugasi khusus untuk melakukan serangan di luar perbatasan negara Iran.(dn/aby/vs/ln) Dikutip oleh www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar