Dari semua tulisan di blog ini, saya paling sering menerima komentar atau ungkapan kekesalan dari pembaca untuk tulisan yang masuk ke dalam kategori Konspirasi. Contohnya yang satu ini.
Dalam tulisan saya yang berjudul "Konspirasi Pemanasan Global - mempertanyakan motivasi Al Gore", saya menulis bahwa klaim Al Gore mengenai data pemanasan global dan populasi Polar Bear/Beruang Kutub yang menyusut sama sekali tidak benar.
Dan salah satu komentar yang masuk mengenai tulisan ini adalah :
Anonymous said...
Boleh juga bro...itu pendapat anda tapi akan lebih baik komentar anda didasarkan fakta dan support science yang memadai jadi bukan asal tidak setuju atau setuju. Memberikan komentar jauh lebih mudah daripada membuktikan. Contohnya kalau masalah polar bear itu "tidak benar adanya"...berarti semua channel televisi mulai dari metro TV, Animal planet, National Geographic dan lain2 semua itu mereka adalah PEMBOHONG??.......So please make it balance. Go Green is a Must.
December 29, 2009 1:02 PM
Umumnya, saya tidak biasa menanggapi komplain. Tapi karena Mr/Ms.Anonymous meminta Fakta dan support science, maka tulisan ini saya buat khusus untuk Mr/Ms Anonymous di atas.
Tanggapan saya soal komentar di atas adalah :
Baiklah. Kali ini, saya mengaku salah.
Tapi...saya bukan mengaku salah karena mempertanyakan dasar sains Al Gore. Namun saya mengaku salah karena saya belum cukup memasukkan fakta sains untuk mendukung tulisan saya sehingga mungkin para pembaca menjadi salah paham. Jadi kali ini saya akan menambahkan fakta-fakta yang dibutuhkan.
Soal apakah media tersebut berbohong atau tidak, tidak bisa saya pastikan karena saya belum pernah membaca berita yang dimaksud komentator di atas. Namun jika saya dimintai pendapat, maka saya akan memberikan dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama, media-media yang disinggung di atas telah mempublish berita mengenai pemanasan global berdasarkan sumber yang tidak akurat. Dan kemungkinan kedua adalah, komentator di atas telah salah menginterpretasikan pemberitaan yang didengar/dibacanya (Metro TV, National Geo dll).
Klaim Al Gore Mengenai Beruang Kutub
Dalam tulisan saya mengenai konspirasi pemanasan global, saya memang kurang jelas menyebutkan apa yang diklaim oleh Al Gore mengenai beruang kutub. Nah, saya akan mengklarifikasinya sekarang.
Dalam film Inconvenient truth Al Gore menggunakan foto di bawah ini :
Lalu ia mengklaim bahwa "studi" menunjukkan populasi beruang kutub berkurang karena tenggelam akibat luas es yang berkurang.
Namun, belakangan diketahui bahwa Al Gore ternyata salah membaca sebuah laporan mengenai adanya empat beruang kutub yang tenggelam karena badai, bukan karena berkurangnya es.
Foto yang iconic di atas adalah foto yang diambil oleh Amanda Byrd, seorang mahasiswi biologi kelautan pada tahun 2004. Amanda mengatakan bahwa dua beruang kutub tersebut terlihat nyaman di atas es tersebut dan sama sekali tidak panik. Foto ini telah digunakan diluar konteks oleh Al Gore dan kesalahan ini juga telah diakui olehnya.
Apakah kalian belum tahu ?
Populasi Polar Bear yang sebenarnya
Kemudian kalian mungkin berkata, Oke, foto di atas memang tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Tapi TV dan Media tetap menyebutkan bahwa populasi beruang kutub menyusut drastis karena berkurangnya es. Bagaimana brother enigma menjawabnya ?
Ini yang saya maksud dengan kemungkinan kedua di atas, yaitu salah interpretasi berita.
Setahu saya, tidak ada satupun media yang pernah mengatakan bahwa populasi beruang kutub/polar bear menyusut.
Contohnya, situs www.polarbearsinternational.org yang merupakan salah satu sumber utama mengenai beruang kutub memulai halaman webnya dengan kalimat ini :
"Polar bears are a potentially endangered species living in the circumpolar north"
Garis bawahi kata potentially. Itu berarti baru potensi.
Jika saya mengatakan "Populasi manusia di bumi berpotensi berkurang jika sebagian besar daratan tenggelam", Maka pernyataan saya adalah benar. Tapi apakah itu berarti SAAT INI populasi manusia sudah berkurang ?
Jawabannya tidak !
Situs www.arctic.noaa.gov juga menggunakan kalimat yang mirip, yaitu :
"Today, polar bear populations are facing threats previously unprecedented during recorded history in the Arctic".
Garis bawahi kata "facing". Artinya "menghadapi", bukan sudah terjadi.
Demikian juga dengan beruang kutub. Populasi beruang kutub telah meningkat dari hanya sekitar 5.000-10.000 ekor pada tahun 1950 hingga sekitar 20.000-25.000 ekor pada tahun 2009. Kalian bisa melihat fakta ini di situs polarbearsinternational.org yang juga dikonfirmasi oleh situs polar bear study group yang pro Al Gore. Pada tahun 1960an, Populasi polar bear memang menyusut drastis, namun itu terjadi akibat perburuan yang berlebihan. Ketika perburuan mulai dilarang pada tahun 1970an, populasi polar bear rebound hingga sekarang.
Jadi kesimpulannya, tidak pernah ada sumber kredibel mengenai Polar Bear yang mengatakan bahwa populasinya menyusut.
Satu lagi, jika anda ingin mengetahui apakah jumlah mobil di Jakarta bertambah atau berkurang dibanding tahun 2000, maka kepada siapakah anda akan bertanya ? Kepada peneliti yang tinggal di Amerika atau kepada penduduk Jakarta ?
Saya yakin anda akan lebih mempercayai penduduk Jakarta yang menyaksikan dan hidup langsung di kota metropolitan itu. Sama seperti kasus Polar Bear yang hidup di Greenland, Kanada.
70 persen populasi beruang kutub hidup di luar Arktik. Salah satunya adalah di Greenland yang penuh dengan salju. Di situs examiner, para penduduk di Greenland mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah Polar Bear telah mengganggu kehidupan para penduduk lokal.
Di situs national center for policy analysis yang mengutip data WWF mengatakan bahwa hanya 2 jenis beruang kutub atau 16,4 persen dari keseluruhan populasi yang menurun. 10 jenis atau 45,4 persen stabil. Sedangkan 2 populasi lainnya yang membentuk 13,6 persen populasi meningkat. Kombinasi ini sepertinya menunjukkan jumlah yang menurun, namun sebenarnya tidak karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jumlah Polar Bear telah meningkat drastis dari populasi tahun 1950.
Hebatnya, bahkan data WWF ini menggunakan kata-kata "Polar Bears at Risk" di bawah diagram. "At Risk" artinya BARU menghadapi risiko (yang tentu saja berdasarkan PREDIKSI).
Apakah data-data ini cukup untuk mendukung pernyataan saya bahwa populasi beruang kutub meningkat ?
Es Antartika - menyusut atau bertambah
Lalu, sekarang, saya akan masuk ke topik kedua. Bagaimanakah kondisi salju di Antartika di kutub selatan ?
Kita sering mendengar media-media Indonesia menghembuskan isu bahwa es Antartika akan lenyap dalam 20-30 tahun kemudian. Apakah mereka berbohong ? Jawabannya adalah tidak ! Tapi mereka telah tertipu oleh sumber yang tidak kredibel.
Laporan yang menyebutkan bahwa es Antartika akan lenyap dalam 20-30 tahun akan lenyap adalah sebuah PREDIKSI berdasarkan model komputer yang diciptakan oleh para ilmuwan pro Anthropogenic Global Warming/AGW (Teori pemanasan global versi Al Gore).
Namun alam memutuskan untuk memberi sedikit kejutan bagi mereka. Pada April 2009, media-media sudah melaporkan terjadinya anomali di Antartika. Anomali tersebut adalah, Es di antartika bertambah luas sekitar 100.000 kilometer persegi setiap dekade dalam 40 tahun terakhir ini.
Laporan ini bisa dibaca di artikel di newscientist.com. yang berjudul "Why Antartic Ice is Growing despite Global Warming". Dan perlu diingat, TIDAK ADA YANG MEMBANTAH bahwa Es Antartika memang bertambah luas.
Isu pertambahan luas Es Antartika ini mendapat cover luas dari Media-media di Eropa dan Amerika. Ini link telegraph.co.uk dari Inggris dan ini link foxnews.com dari Amerika.
Soal apakah juga diberitakan di Indonesia, saya tidak tahu.
Anomali ini begitu membingungkan para ilmuwan pro AGW sehingga mereka kemudian mengambil sebuah kesimpulan yang radikal. Menurut mereka es di Antartika bertambah luas karena LUBANG OZON.
Mereka mengatakan bahwa lubang ozon telah membuat angin di permukaan Antartika menjadi lebih kuat dan menciptakan badai di Samudera bagian selatan. Kedua anomali cuaca ini telah membuat es Antartika bertambah luas.
Namun mereka masih belum menyerah. Mereka mengatakan Jika lubang Ozon telah tertutup kembali, maka Es Antartika kembali akan mencair. Yeahh, saya tahu mereka akan mengatakan itu.
Pernyataan ini benar-benar membuat saya tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, saya merasa senang karena mereka mengatakan Lubang Ozon bisa tertutup kembali. Tapi di sisi lain, saya merasa was-was karena jika Ozon pulih, maka Antartika akan mencair. Jadi saya bingung, mau pro Lubang Ozon atau pro Salju Antartika.
Es Arktik - Menyusut atau bertambah
Sekarang soal es Arktik di Kutub Utara. Menurut situs National Snow and Ice Data Center (NSIDC), luas es di Arktik pada bulan Desember 2009 adalah 12,48 juta kilometer persegi. Memang luas es di bulan Desember 2009 ini lebih rendah dari rata-rata luas bulan Desember antara tahun 1970-2000. Namun percaya atau tidak, Es Arktik pada Desember 2009 ini ternyata lebih luas 210.000 kilometer persegi dibanding Desember 2006.
Artinya adalah, model komputer yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memprediksi pencairan es tidak akurat. Mengapa luas es di Arktik bisa pulih dibanding tahun 2006, padahal manusia belum melakukan sesuatu yang radikal untuk mengurangi jumlah karbon ?
Global Warming - Now and then
Tahun 2009 adalah tahun yang buruk bagi ilmuwan pro Anthropogenic Global Warming. Bermula dari hack email di East Anglia University yang mengungkap manipulasi data Global warming (Dicurigai yang menghack adalah intelijen Rusia), diikuti dengan terungkapnya "make up" data pemanasan global di Selandia Baru.
Diikuti lagi dengan terungkapnya kasus seorang sukarelawan Wikipedia yang menghapus lebih dari 5.000 entri di wikipedia yang berisi teori pemanasan global anti Algore. Lalu diikuti lagi dengan kegagalan KTT Iklim Kopenhagen karena boikot negara-negara berkembang (Ini juga karena bocornya Dokumen Danish Text yang berisi draft KTT yang rencananya akan memberikan kuasa kepada negara-negara maju - lagi-lagi dokumen bocor).
Dan jika kalian membaca media-media utama di dunia dalam 1 minggu ini, maka kalian akan menemukan berita ketahuannya IPCC (Badan PBB yang mengurusi iklim) memanipulasi data yang mengatakan salju di Himalaya akan mencair total tahun 2035. Ketua IPCC RK Pachauri sudah meminta maaf atas "keteledoran" ini. Salju Himalaya masih aman (Saya turut senang untuk para Yeti di sana).
Belum selesai skandal yang disebut Himalaya-gate itu, IPCC kembali ketahuan membuat laporan palsu yang terbit tahun 2007 yang menyebutkan bahwa 40% hutan Amazon akan lenyap karena Global Warming. Laporan itu ternyata hanya berasal dari sebuah pamflet WWF yang dibuat oleh aktivis lingkungan, bukan dari hasil penelitian 3.000 ilmuwan di IPCC. Yang lebih mengejutkan lagi, laporan aktivis itu tidak menyatakan bahwa 40% hutan Amazon akan lenyap karena Global Warming, melainkan karena ilegal Logging.
IPCC begitu dipenuhi dengan skandal dan manipulasi sehingga sekarang hampir tidak ada ilmuwan atau peneliti yang berani menggunakan data IPCC sebagai basis penelitian mereka.
Tapi yang paling menyebalkan dari semuanya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Alam sendiri. Para peneliti pro AGW sudah memprediksi bahwa musim dingin Desember 2009 akan menjadi musim dingin terhangat sepanjang sejarah.
Sayang, sepertinya alam lupa membaca hasil penelitian itu. Ia malah memberikan musim dingin terdingin dalam sejarah di Amerika dan Eropa. Inggris diprediksi dapat mengalami musim dingin terdingin dalam 100 tahun terakhir mengingat suhu turun hingga -16 derajat celcius. Mexico bahkan mengalami musim dingin dengan suhu terendah dalam 124 tahun terakhir.
Bahkan tahun 2009 dan awal tahun 2010 ini menjadi tahun yang semakin muram bagi para ilmuwan pro AGW karena menurunnya kepercayaan publik yang diakibatkan oleh skandal berkelanjutan.Menurut David Axelrod, penasehat senior Barack Obama, Global Warming bukan prioritas utama mereka di tahun 2010. Dan survey yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan hanya 34 persen warga Amerika yang percaya bahwa Global Warming diakibatkan oleh manusia. Ini baru pukulan berat !
Bahkan banyak yang memperkirakan bahwa seluruh gerakan Global Warming ini akan lenyap di tahun 2010 !
Global Warming - Sedikit review
Sekarang, kalian mungkin bertanya, Jadi, apakah pemanasan global itu ada ? Jawabannya adalah ada ! Tapi, suhu iklim yang berubah-ubah sama sekali tidak ada hubungannya dengan tingkat karbon yang dihasilkan baik oleh manusia ataupun hewan. Kadang bumi memanas, kadang mendingin. Semuanya adalah proses alamiah. Tahun 1998 adalah tahun terpanas (walaupun kadang dikoreksi), lalu iklim menurun lagi. Pokoknya, alam punya keinginannya sendiri.
Adanya korelasi antara peningkatan level karbon dengan peningkatan suhu bumi hanya terjadi pada tahun 1976-1998. Selain tahun itu, sama sekali tidak berkorelasi. Jadi mengkaitkan antara level karbon dengan naiknya suhu adalah argumen yang tidak berdasar.
Dalam KTT Kopenhagen, Desember 2009 kemarin. Negara-negara berusaha untuk mencegah suhu bumi naik 2 derajat celcius. Menurut mereka, peningkatan sebesar 2 derajat celcius akan membawa dampak yang berbahaya bagi umat manusia.
Tapi, mereka lupa bahwa pada abad ke-9 hingga abad ke-13, suhu bumi lebih panas 4 derajat celcius dibanding saat ini. Periode pemanasan ini disebut Medieval Warm Period. Saat itu belum ada produksi karbon besar-besaran seperti sekarang. Fakta adanya pemanasan bumi pada abad pertengahan ini adalah termasuk salah satu data yang disembunyikan oleh para ilmuwan di East Anglia University (Yang ketahuan karena emailnya dihack).
Medieval Warm Period itu kemudian berakhir pada tahun 1300 dan bumi mulai mendingin secara drastis. Periode dingin ini disebut little ice age dan berlangsung selama 500 tahun. Pada tahun 1850, suhu bumi kembali naik. Intinya adalah, bumi punya jalannya sendiri.
Oleh karena itu, jika ada yang mengatakan kepada kalian bahwa Global Warming menyebabkan terjadinya Gempa Bumi, mengganasnya lumpur Lapindo, badai-badai ganas dan bencana alam lainnya, tolong minta mereka membuktikannya !
Jadi, bapak-bapak, ibu-ibu, saya sudah mengecek fakta saya dengan sebaik-baiknya. Bagaimana dengan kalian ?
Dalam tulisan saya yang berjudul "Konspirasi Pemanasan Global - mempertanyakan motivasi Al Gore", saya menulis bahwa klaim Al Gore mengenai data pemanasan global dan populasi Polar Bear/Beruang Kutub yang menyusut sama sekali tidak benar.
Dan salah satu komentar yang masuk mengenai tulisan ini adalah :
Anonymous said...
Boleh juga bro...itu pendapat anda tapi akan lebih baik komentar anda didasarkan fakta dan support science yang memadai jadi bukan asal tidak setuju atau setuju. Memberikan komentar jauh lebih mudah daripada membuktikan. Contohnya kalau masalah polar bear itu "tidak benar adanya"...berarti semua channel televisi mulai dari metro TV, Animal planet, National Geographic dan lain2 semua itu mereka adalah PEMBOHONG??.......So please make it balance. Go Green is a Must.
December 29, 2009 1:02 PM
Umumnya, saya tidak biasa menanggapi komplain. Tapi karena Mr/Ms.Anonymous meminta Fakta dan support science, maka tulisan ini saya buat khusus untuk Mr/Ms Anonymous di atas.
Tanggapan saya soal komentar di atas adalah :
Baiklah. Kali ini, saya mengaku salah.
Tapi...saya bukan mengaku salah karena mempertanyakan dasar sains Al Gore. Namun saya mengaku salah karena saya belum cukup memasukkan fakta sains untuk mendukung tulisan saya sehingga mungkin para pembaca menjadi salah paham. Jadi kali ini saya akan menambahkan fakta-fakta yang dibutuhkan.
Soal apakah media tersebut berbohong atau tidak, tidak bisa saya pastikan karena saya belum pernah membaca berita yang dimaksud komentator di atas. Namun jika saya dimintai pendapat, maka saya akan memberikan dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama, media-media yang disinggung di atas telah mempublish berita mengenai pemanasan global berdasarkan sumber yang tidak akurat. Dan kemungkinan kedua adalah, komentator di atas telah salah menginterpretasikan pemberitaan yang didengar/dibacanya (Metro TV, National Geo dll).
Klaim Al Gore Mengenai Beruang Kutub
Dalam tulisan saya mengenai konspirasi pemanasan global, saya memang kurang jelas menyebutkan apa yang diklaim oleh Al Gore mengenai beruang kutub. Nah, saya akan mengklarifikasinya sekarang.
Dalam film Inconvenient truth Al Gore menggunakan foto di bawah ini :
Lalu ia mengklaim bahwa "studi" menunjukkan populasi beruang kutub berkurang karena tenggelam akibat luas es yang berkurang.
Namun, belakangan diketahui bahwa Al Gore ternyata salah membaca sebuah laporan mengenai adanya empat beruang kutub yang tenggelam karena badai, bukan karena berkurangnya es.
Foto yang iconic di atas adalah foto yang diambil oleh Amanda Byrd, seorang mahasiswi biologi kelautan pada tahun 2004. Amanda mengatakan bahwa dua beruang kutub tersebut terlihat nyaman di atas es tersebut dan sama sekali tidak panik. Foto ini telah digunakan diluar konteks oleh Al Gore dan kesalahan ini juga telah diakui olehnya.
Apakah kalian belum tahu ?
Populasi Polar Bear yang sebenarnya
Kemudian kalian mungkin berkata, Oke, foto di atas memang tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Tapi TV dan Media tetap menyebutkan bahwa populasi beruang kutub menyusut drastis karena berkurangnya es. Bagaimana brother enigma menjawabnya ?
Ini yang saya maksud dengan kemungkinan kedua di atas, yaitu salah interpretasi berita.
Setahu saya, tidak ada satupun media yang pernah mengatakan bahwa populasi beruang kutub/polar bear menyusut.
Contohnya, situs www.polarbearsinternational.org yang merupakan salah satu sumber utama mengenai beruang kutub memulai halaman webnya dengan kalimat ini :
"Polar bears are a potentially endangered species living in the circumpolar north"
Garis bawahi kata potentially. Itu berarti baru potensi.
Jika saya mengatakan "Populasi manusia di bumi berpotensi berkurang jika sebagian besar daratan tenggelam", Maka pernyataan saya adalah benar. Tapi apakah itu berarti SAAT INI populasi manusia sudah berkurang ?
Jawabannya tidak !
Situs www.arctic.noaa.gov juga menggunakan kalimat yang mirip, yaitu :
"Today, polar bear populations are facing threats previously unprecedented during recorded history in the Arctic".
Garis bawahi kata "facing". Artinya "menghadapi", bukan sudah terjadi.
Demikian juga dengan beruang kutub. Populasi beruang kutub telah meningkat dari hanya sekitar 5.000-10.000 ekor pada tahun 1950 hingga sekitar 20.000-25.000 ekor pada tahun 2009. Kalian bisa melihat fakta ini di situs polarbearsinternational.org yang juga dikonfirmasi oleh situs polar bear study group yang pro Al Gore. Pada tahun 1960an, Populasi polar bear memang menyusut drastis, namun itu terjadi akibat perburuan yang berlebihan. Ketika perburuan mulai dilarang pada tahun 1970an, populasi polar bear rebound hingga sekarang.
Jadi kesimpulannya, tidak pernah ada sumber kredibel mengenai Polar Bear yang mengatakan bahwa populasinya menyusut.
Satu lagi, jika anda ingin mengetahui apakah jumlah mobil di Jakarta bertambah atau berkurang dibanding tahun 2000, maka kepada siapakah anda akan bertanya ? Kepada peneliti yang tinggal di Amerika atau kepada penduduk Jakarta ?
Saya yakin anda akan lebih mempercayai penduduk Jakarta yang menyaksikan dan hidup langsung di kota metropolitan itu. Sama seperti kasus Polar Bear yang hidup di Greenland, Kanada.
70 persen populasi beruang kutub hidup di luar Arktik. Salah satunya adalah di Greenland yang penuh dengan salju. Di situs examiner, para penduduk di Greenland mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah Polar Bear telah mengganggu kehidupan para penduduk lokal.
Di situs national center for policy analysis yang mengutip data WWF mengatakan bahwa hanya 2 jenis beruang kutub atau 16,4 persen dari keseluruhan populasi yang menurun. 10 jenis atau 45,4 persen stabil. Sedangkan 2 populasi lainnya yang membentuk 13,6 persen populasi meningkat. Kombinasi ini sepertinya menunjukkan jumlah yang menurun, namun sebenarnya tidak karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jumlah Polar Bear telah meningkat drastis dari populasi tahun 1950.
Hebatnya, bahkan data WWF ini menggunakan kata-kata "Polar Bears at Risk" di bawah diagram. "At Risk" artinya BARU menghadapi risiko (yang tentu saja berdasarkan PREDIKSI).
Apakah data-data ini cukup untuk mendukung pernyataan saya bahwa populasi beruang kutub meningkat ?
Es Antartika - menyusut atau bertambah
Lalu, sekarang, saya akan masuk ke topik kedua. Bagaimanakah kondisi salju di Antartika di kutub selatan ?
Kita sering mendengar media-media Indonesia menghembuskan isu bahwa es Antartika akan lenyap dalam 20-30 tahun kemudian. Apakah mereka berbohong ? Jawabannya adalah tidak ! Tapi mereka telah tertipu oleh sumber yang tidak kredibel.
Laporan yang menyebutkan bahwa es Antartika akan lenyap dalam 20-30 tahun akan lenyap adalah sebuah PREDIKSI berdasarkan model komputer yang diciptakan oleh para ilmuwan pro Anthropogenic Global Warming/AGW (Teori pemanasan global versi Al Gore).
Namun alam memutuskan untuk memberi sedikit kejutan bagi mereka. Pada April 2009, media-media sudah melaporkan terjadinya anomali di Antartika. Anomali tersebut adalah, Es di antartika bertambah luas sekitar 100.000 kilometer persegi setiap dekade dalam 40 tahun terakhir ini.
Laporan ini bisa dibaca di artikel di newscientist.com. yang berjudul "Why Antartic Ice is Growing despite Global Warming". Dan perlu diingat, TIDAK ADA YANG MEMBANTAH bahwa Es Antartika memang bertambah luas.
Isu pertambahan luas Es Antartika ini mendapat cover luas dari Media-media di Eropa dan Amerika. Ini link telegraph.co.uk dari Inggris dan ini link foxnews.com dari Amerika.
Soal apakah juga diberitakan di Indonesia, saya tidak tahu.
Anomali ini begitu membingungkan para ilmuwan pro AGW sehingga mereka kemudian mengambil sebuah kesimpulan yang radikal. Menurut mereka es di Antartika bertambah luas karena LUBANG OZON.
Mereka mengatakan bahwa lubang ozon telah membuat angin di permukaan Antartika menjadi lebih kuat dan menciptakan badai di Samudera bagian selatan. Kedua anomali cuaca ini telah membuat es Antartika bertambah luas.
Namun mereka masih belum menyerah. Mereka mengatakan Jika lubang Ozon telah tertutup kembali, maka Es Antartika kembali akan mencair. Yeahh, saya tahu mereka akan mengatakan itu.
Pernyataan ini benar-benar membuat saya tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, saya merasa senang karena mereka mengatakan Lubang Ozon bisa tertutup kembali. Tapi di sisi lain, saya merasa was-was karena jika Ozon pulih, maka Antartika akan mencair. Jadi saya bingung, mau pro Lubang Ozon atau pro Salju Antartika.
Es Arktik - Menyusut atau bertambah
Sekarang soal es Arktik di Kutub Utara. Menurut situs National Snow and Ice Data Center (NSIDC), luas es di Arktik pada bulan Desember 2009 adalah 12,48 juta kilometer persegi. Memang luas es di bulan Desember 2009 ini lebih rendah dari rata-rata luas bulan Desember antara tahun 1970-2000. Namun percaya atau tidak, Es Arktik pada Desember 2009 ini ternyata lebih luas 210.000 kilometer persegi dibanding Desember 2006.
Artinya adalah, model komputer yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memprediksi pencairan es tidak akurat. Mengapa luas es di Arktik bisa pulih dibanding tahun 2006, padahal manusia belum melakukan sesuatu yang radikal untuk mengurangi jumlah karbon ?
Global Warming - Now and then
Tahun 2009 adalah tahun yang buruk bagi ilmuwan pro Anthropogenic Global Warming. Bermula dari hack email di East Anglia University yang mengungkap manipulasi data Global warming (Dicurigai yang menghack adalah intelijen Rusia), diikuti dengan terungkapnya "make up" data pemanasan global di Selandia Baru.
Diikuti lagi dengan terungkapnya kasus seorang sukarelawan Wikipedia yang menghapus lebih dari 5.000 entri di wikipedia yang berisi teori pemanasan global anti Algore. Lalu diikuti lagi dengan kegagalan KTT Iklim Kopenhagen karena boikot negara-negara berkembang (Ini juga karena bocornya Dokumen Danish Text yang berisi draft KTT yang rencananya akan memberikan kuasa kepada negara-negara maju - lagi-lagi dokumen bocor).
Dan jika kalian membaca media-media utama di dunia dalam 1 minggu ini, maka kalian akan menemukan berita ketahuannya IPCC (Badan PBB yang mengurusi iklim) memanipulasi data yang mengatakan salju di Himalaya akan mencair total tahun 2035. Ketua IPCC RK Pachauri sudah meminta maaf atas "keteledoran" ini. Salju Himalaya masih aman (Saya turut senang untuk para Yeti di sana).
Belum selesai skandal yang disebut Himalaya-gate itu, IPCC kembali ketahuan membuat laporan palsu yang terbit tahun 2007 yang menyebutkan bahwa 40% hutan Amazon akan lenyap karena Global Warming. Laporan itu ternyata hanya berasal dari sebuah pamflet WWF yang dibuat oleh aktivis lingkungan, bukan dari hasil penelitian 3.000 ilmuwan di IPCC. Yang lebih mengejutkan lagi, laporan aktivis itu tidak menyatakan bahwa 40% hutan Amazon akan lenyap karena Global Warming, melainkan karena ilegal Logging.
IPCC begitu dipenuhi dengan skandal dan manipulasi sehingga sekarang hampir tidak ada ilmuwan atau peneliti yang berani menggunakan data IPCC sebagai basis penelitian mereka.
Tapi yang paling menyebalkan dari semuanya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Alam sendiri. Para peneliti pro AGW sudah memprediksi bahwa musim dingin Desember 2009 akan menjadi musim dingin terhangat sepanjang sejarah.
Sayang, sepertinya alam lupa membaca hasil penelitian itu. Ia malah memberikan musim dingin terdingin dalam sejarah di Amerika dan Eropa. Inggris diprediksi dapat mengalami musim dingin terdingin dalam 100 tahun terakhir mengingat suhu turun hingga -16 derajat celcius. Mexico bahkan mengalami musim dingin dengan suhu terendah dalam 124 tahun terakhir.
Bahkan tahun 2009 dan awal tahun 2010 ini menjadi tahun yang semakin muram bagi para ilmuwan pro AGW karena menurunnya kepercayaan publik yang diakibatkan oleh skandal berkelanjutan.Menurut David Axelrod, penasehat senior Barack Obama, Global Warming bukan prioritas utama mereka di tahun 2010. Dan survey yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan hanya 34 persen warga Amerika yang percaya bahwa Global Warming diakibatkan oleh manusia. Ini baru pukulan berat !
Bahkan banyak yang memperkirakan bahwa seluruh gerakan Global Warming ini akan lenyap di tahun 2010 !
Global Warming - Sedikit review
Sekarang, kalian mungkin bertanya, Jadi, apakah pemanasan global itu ada ? Jawabannya adalah ada ! Tapi, suhu iklim yang berubah-ubah sama sekali tidak ada hubungannya dengan tingkat karbon yang dihasilkan baik oleh manusia ataupun hewan. Kadang bumi memanas, kadang mendingin. Semuanya adalah proses alamiah. Tahun 1998 adalah tahun terpanas (walaupun kadang dikoreksi), lalu iklim menurun lagi. Pokoknya, alam punya keinginannya sendiri.
Adanya korelasi antara peningkatan level karbon dengan peningkatan suhu bumi hanya terjadi pada tahun 1976-1998. Selain tahun itu, sama sekali tidak berkorelasi. Jadi mengkaitkan antara level karbon dengan naiknya suhu adalah argumen yang tidak berdasar.
Dalam KTT Kopenhagen, Desember 2009 kemarin. Negara-negara berusaha untuk mencegah suhu bumi naik 2 derajat celcius. Menurut mereka, peningkatan sebesar 2 derajat celcius akan membawa dampak yang berbahaya bagi umat manusia.
Tapi, mereka lupa bahwa pada abad ke-9 hingga abad ke-13, suhu bumi lebih panas 4 derajat celcius dibanding saat ini. Periode pemanasan ini disebut Medieval Warm Period. Saat itu belum ada produksi karbon besar-besaran seperti sekarang. Fakta adanya pemanasan bumi pada abad pertengahan ini adalah termasuk salah satu data yang disembunyikan oleh para ilmuwan di East Anglia University (Yang ketahuan karena emailnya dihack).
Medieval Warm Period itu kemudian berakhir pada tahun 1300 dan bumi mulai mendingin secara drastis. Periode dingin ini disebut little ice age dan berlangsung selama 500 tahun. Pada tahun 1850, suhu bumi kembali naik. Intinya adalah, bumi punya jalannya sendiri.
Oleh karena itu, jika ada yang mengatakan kepada kalian bahwa Global Warming menyebabkan terjadinya Gempa Bumi, mengganasnya lumpur Lapindo, badai-badai ganas dan bencana alam lainnya, tolong minta mereka membuktikannya !
Jadi, bapak-bapak, ibu-ibu, saya sudah mengecek fakta saya dengan sebaik-baiknya. Bagaimana dengan kalian ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar