HAARP - Benarkah Amerika telah berhasil menciptakan senjata pamungkasnya ?
Ada sebuah rumor yang beredar luas di kalangan tertentu, bahwa Amerika Serikat telah berhasil membuat sebuah senjata pamungkas yang akan membawa kemenangan kepada mereka dalam peperangan apapun dan membawanya menjadi penguasa dunia satu-satunya. Senjata yang saya maksud adalah sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memanipulasi cuaca dan iklim sehingga mampu menciptakan bencana seperti badai, gempa bumi dan tsunami di tempat yang diinginkan.
Penciptaan senjata pamungkas ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Metodenya termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah penguapan air di atmosfer bumi untuk menghasilkan banjir di tempat tertentu.
Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul "Between Two Ages". Di dalam bukunya, Ia menulis :
"Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan."
Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio untuk melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan.
Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya.
Pertanyaannya adalah, apakah Amerika telah menemukan teknologinya ?
Di kalangan penganut teori konspirasi, beredar sebuah rumor bahwa Amerika telah berhasil menciptakan senjata dashyat tersebut dan mereka merahasiakannya dengan kedok ilmiah.
Senjata tersebut bernama HAARP. Satu fasilitas super rahasia yang dianggap sebagai perwujudan senjata pamungkas itu.
HAARP (High frequency Active Aural Research Program) adalah sebuah proyek bersama antara Angkatan udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska dan DARPA (Defense Advances Research Projects Agency). Proyek ini dimulai pada tahun 1993 dan diproyeksikan untuk berlangsung selama 20 tahun.
Fasilitas proyek ini terletak di Alaska, tepatnya di wilayah Gakona. Tujuan resminya adalah untuk :"menyediakan sebuah fasilitas untuk mengadakan eksperimen mengenai fenomena ionosfer yang akan digunakan untuk menganalisa karakternya dan mengembangkan teknologi pemutakhirannya untuk tujuan komunikasi dan pengintaian."
Namun menurut sebagian orang, ada sesuatu yang lebih besar sedang dilakukan di tempat ini. Yaitu pengembangan senjata pemusnah massal. HAARP disebut mampu menciptakan banjir dengan memanipulasi penguapan air, mampu menciptakan badai dan bahkan gempa bumi. Dengan kemampuan ini, tentu saja itu berarti Amerika akan mampu menciptakan bencana kelaparan di wilayah yang diinginkannya.
Pihak-pihak yang menuntut jawaban mengenai HAARP tersebar di seluruh penjuru dunia. Mulai dari penduduk Alaska sendiri hingga para ilmuwan di Amerika dan Eropa. Mereka kuatir bahwa HAARP akan menciptakan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.
Salah satu eksperimen HAARP adalah menembakkan sinar elektromagnetik terkendali ke ionosfer bumi. Metode ini disebut dengan "pemanas ionosfer". Ionosfer adalah lapisan yang mengelilingi atmosfer bumi bagian atas dan jaraknya sekitar 40-60 mil diatas permukaan bumi.
David Yarrow, seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan bahwa interaksi ini akan menyebabkan ionosfer menjadi robek. Padahal ionosfer-lah yang melindungi kita dari radiasi matahari yang ganas.
Charles Yost peneliti lain dari North Carolina berkata,"Jika ionosfer terganggu, maka atmosfer dibawahnya pasti akan terganggu."
Bagi ilmuwan, kekuatiran utamanya adalah kerusakan terhadap ionosfer bumi. Namun bagi penganut teori konspirasi, kekuatiran utamanya adalah kehadiran senjata pemusnah massal.
Menurut militer, tidak ada tujuan untuk menciptakan senjata pemusnah massal. Aplikasi HAARP hanyalah digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pertahanan Amerika seperti untuk menciptakan sistem komunikasi kapal selam yang lebih efisien, memantau dan menangkal serangan rudal yang datang tiba-tiba dan untuk memantau topografi wilayah luas untuk tujuan pertahanan.
Walaupun militer telah menyangkal, namun dokumen yang dirilis oleh militer jelas mengatakan bahwa HAARP didirikan memang untuk kepentingan departemen pertahanan.
Entahkah benar atau tidak, namun HAARP telah mencapai status yang mensejajarkannya dengan Area 51.
Baru-baru ini, ketika telegraph.co.uk mendaftar 30 teori konspirasi terbesar sepanjang masa, HAARP menduduki peringkat ke 27. Lumayanlah ! Walaupun hanya di urutan ke-27, tapi kelihatannya akhir-akhir ini HAARP menjadi lebih sering dibahas di dunia maya menyusul beberapa bencana yang terjadi seperti gempa dashyat di Cina pada Mei 2008 yang dicurigai diakibatkan oleh HAARP.
Jika anda ingin mencoba memata-matai fasilitas ini. Masuklah ke google earth, pada baris "fly to", isikan "HAARP". Maka anda akan langsung dibawa ke fasilitas ini. Mungkin anda akan menemukan sesuatu yang mengejutkan. Selamat mencoba.
Penciptaan senjata pamungkas ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Metodenya termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah penguapan air di atmosfer bumi untuk menghasilkan banjir di tempat tertentu.
Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul "Between Two Ages". Di dalam bukunya, Ia menulis :
"Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan."
Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio untuk melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan.
Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya.
Pertanyaannya adalah, apakah Amerika telah menemukan teknologinya ?
Di kalangan penganut teori konspirasi, beredar sebuah rumor bahwa Amerika telah berhasil menciptakan senjata dashyat tersebut dan mereka merahasiakannya dengan kedok ilmiah.
Senjata tersebut bernama HAARP. Satu fasilitas super rahasia yang dianggap sebagai perwujudan senjata pamungkas itu.
HAARP (High frequency Active Aural Research Program) adalah sebuah proyek bersama antara Angkatan udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska dan DARPA (Defense Advances Research Projects Agency). Proyek ini dimulai pada tahun 1993 dan diproyeksikan untuk berlangsung selama 20 tahun.
Fasilitas proyek ini terletak di Alaska, tepatnya di wilayah Gakona. Tujuan resminya adalah untuk :"menyediakan sebuah fasilitas untuk mengadakan eksperimen mengenai fenomena ionosfer yang akan digunakan untuk menganalisa karakternya dan mengembangkan teknologi pemutakhirannya untuk tujuan komunikasi dan pengintaian."
Namun menurut sebagian orang, ada sesuatu yang lebih besar sedang dilakukan di tempat ini. Yaitu pengembangan senjata pemusnah massal. HAARP disebut mampu menciptakan banjir dengan memanipulasi penguapan air, mampu menciptakan badai dan bahkan gempa bumi. Dengan kemampuan ini, tentu saja itu berarti Amerika akan mampu menciptakan bencana kelaparan di wilayah yang diinginkannya.
Pihak-pihak yang menuntut jawaban mengenai HAARP tersebar di seluruh penjuru dunia. Mulai dari penduduk Alaska sendiri hingga para ilmuwan di Amerika dan Eropa. Mereka kuatir bahwa HAARP akan menciptakan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.
Salah satu eksperimen HAARP adalah menembakkan sinar elektromagnetik terkendali ke ionosfer bumi. Metode ini disebut dengan "pemanas ionosfer". Ionosfer adalah lapisan yang mengelilingi atmosfer bumi bagian atas dan jaraknya sekitar 40-60 mil diatas permukaan bumi.
David Yarrow, seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan bahwa interaksi ini akan menyebabkan ionosfer menjadi robek. Padahal ionosfer-lah yang melindungi kita dari radiasi matahari yang ganas.
Charles Yost peneliti lain dari North Carolina berkata,"Jika ionosfer terganggu, maka atmosfer dibawahnya pasti akan terganggu."
Bagi ilmuwan, kekuatiran utamanya adalah kerusakan terhadap ionosfer bumi. Namun bagi penganut teori konspirasi, kekuatiran utamanya adalah kehadiran senjata pemusnah massal.
Menurut militer, tidak ada tujuan untuk menciptakan senjata pemusnah massal. Aplikasi HAARP hanyalah digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pertahanan Amerika seperti untuk menciptakan sistem komunikasi kapal selam yang lebih efisien, memantau dan menangkal serangan rudal yang datang tiba-tiba dan untuk memantau topografi wilayah luas untuk tujuan pertahanan.
Walaupun militer telah menyangkal, namun dokumen yang dirilis oleh militer jelas mengatakan bahwa HAARP didirikan memang untuk kepentingan departemen pertahanan.
Entahkah benar atau tidak, namun HAARP telah mencapai status yang mensejajarkannya dengan Area 51.
Baru-baru ini, ketika telegraph.co.uk mendaftar 30 teori konspirasi terbesar sepanjang masa, HAARP menduduki peringkat ke 27. Lumayanlah ! Walaupun hanya di urutan ke-27, tapi kelihatannya akhir-akhir ini HAARP menjadi lebih sering dibahas di dunia maya menyusul beberapa bencana yang terjadi seperti gempa dashyat di Cina pada Mei 2008 yang dicurigai diakibatkan oleh HAARP.
Jika anda ingin mencoba memata-matai fasilitas ini. Masuklah ke google earth, pada baris "fly to", isikan "HAARP". Maka anda akan langsung dibawa ke fasilitas ini. Mungkin anda akan menemukan sesuatu yang mengejutkan. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar