Menurutnya, hal ini membuktikan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia bekualitas tinggi dan mampu menembus pasar Eropa. Saat ini, baru seragam militer Jerman yang sudah dipasok dari produsen lokal di Jawa Tengah. Selain itu, sedang dikembangkan rompi antipeluru dan tekstil anti-infrared yang bisa menyamarkan manusia dari pendeteksi panas tubuh.
"Pemesanan seragam dari Perancis masih dalam proses tender," jelasnya saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi XI DPR RI. Menurut Ade, sertifikasi standar sangat penting bagi tekstil karena menyangkut ketahanan cuci dan warna. Terlebih, bagi tekstil teknik dan militer hal tersebut sangat diperhatikan.
Untuk militer misalnya, loreng seragam di hutan dan padang pasir berbeda. Belum lagi, standar tingkat kesamaran ditinjau dari jaraknya. Sementara, untuk tekstil teknik (geotextile) juga harus memenuhi kriteria teknis yang sudah diterapkan secara internasional. "Penerapan standar seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) sangat penting dan tidak akan memberatkan," tutur dia. (ROL/Ezz)
sumber :http://www.rileks.com/entertainment/ragam/omg/32283-wow-peramf.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar