Tanggung jawab dan kecemasan akan masalah keuangan yang berkurang, serta waktu yang lebih banyak untuk diri sendiri memungkinkan puncak kepuasan terjadi pada usia itu yang tidak mungkin dialami pada usia kehidupan yang lebih muda. Orang-orang pada usia 20-an dan 30-an berkutat pada persoalan bagaimana membina rumah tangga, membeli rumah, dan menapaki karier. Semua itu memberi tekanan pengalaman pada mereka.
Berdasarkan survei tersebut, yang diberitakan Telegraph, Selasa (23/2/2010), dari usia remaja hingga 40-an tahun, level kebahagiaan orang menurun. Penurunan terjadi sampai usia 46 tahun, lalu mulai naik lagi hingga mencapai puncaknya pada usia 74 tahun.
Para ahli dari Jerman dan Amerika, yang melakukan survei itu, secara teratur menanyakan 21.000 pria dan perempuan tentang seberapa bahagia mereka dengan kehidupannya dengan menyediakan sebuah skala dari satu hingga tujuh—tujuh indikasi yang menunjukkan kepuasan yang lengkap.
Para remaja di penghujung masa remajanya menandai tingkat kepuasan mereka pada skala 5,5 yang kemudian turun pada sekitar skala 5 ketika usia mereka mencapai 40 tahun. Pada usia 74 tahun tingkat kebahagiaan mereka rata-rata berada pada skala 5,9.
Laporan itu, yang dipublikasikan dalam jurnal Social Indicators Research, mengatakan, ini bisa disebabkan karena orang yang lebih tua lebih memiliki sikap menghargai. Laporan itu menyimpulkan, "Dibandingkan dengan individu-individu yang lebih muda, orang yang lebih tua cenderung lebih menekankan aspek emosional dari interaksi sosial dan sepertinya mengingat sisi emosional dari pengalaman-pengalaman mereka."
Perubahan dalam kebahagiaan tampak paling nyata di antara responden Inggris. Sementara pria dan perempuan Jerman dilaporkan relatif mempunyai tingkat kepuasan yang stabil dalam hidup.
Dr Carlo Strenger, dari Universitas Tel Aviv, Israel, mengatakan, "Jika Anda melakukan hal produktif pada apa yang ditemukan dalam diri Anda pada paruh pertama hidup Anda, paruh kedua akan sangat memuaskan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar