Nenek BUNCIT pasrah tunggu ajal

http://www.dutamasyarakat.com/foto_artikel/5Copy%20of%20nenek.jpg



Akibat digerogoti penyakit, Mbok Misinem (68), warga Rt. 29/09 Dusun Cangkring Desa Bajulan Kec Saradan Kab. Madiun menderita perut buncit melebihi ukuran orang hamil. Anehnya, kondisi janda miskin mantan mandor tebu era tahun 80-an ini tak mau diobatkan dengan dalih takut dioperasi. Parahnya, nenek tua ini rela menunggu ajal tiba daripada diobatkan. Akibatnya kondisi kesehatan ibu beranak satu ini semakin hari semakin memburuk.

”Sampun dangu sanget, ning kula ajrih diobati. Luwung pejah tinimbang kula diobati (Sakit yang saya derita ini sudah lama, tapi saya takut diobatkan. Lebih baik mati daripada perut saya dioperasi, Red.),” ungkapnya kepada wartawan Kamis (11/3).
Tetangga dekat, Sariyem (58), membenarkan derita yang dialami tetangganya itu sudah hampir dua puluh tahun. Awalnya kecil tapi semakin hari semakin membesar. Ini karena Misinem takut bila diajak berobat. “Saya sudah berusaha membujuknya agar mau dioperasi. Tapi, dia tetap tidak mau. Dalihnya takut dioperasi dan menghabiskan biaya yang banyak,” ujar Sariyem.

Karena itu, lanjut dia, kini Misinem hanya terbaring lemas di ranjang reot terbuat dari bambu melewati hari-hari tuanya dengan posisi miring. Pasalnya dengan kondisi perut tersebut, ia terasa berat menyangga perutnya.

Lebih lanjut Sariyem menambahkan, yang lebih memprihatinkan lagi, anak semata wayangnya enggan untuk menjenguk, apalagi mengobatinya. Karena tetangga dekat merasa iba, untuk kebutuhan makan, minum tetangga sekitar secara bergiliran mencukupinya. “Setiap harinya mbah Misinem dikirimi makanan oleh tetangganya bergantian,” ujarnya menambahkan.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Yakub, Kepala Desa Bajulan Kec. Saradan Kab. Madiun membenarkan, jika Misinem lama mengidap penyakit perut membuncit. Namun, karena yang bersangkutan menolak jika akan diobatkan, otomatis pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga tidak bisa diketahui apa jenis penyakit yang menggerogoti perutnya itu. Meski begitu, hal tersebut sudah ia laporkan kepada atasannya. ”Kami sudah melaporkan kondisi mbok Misinem kepada pejabat terkait,” ujar Kades yang baru tiga bulan ini menjabat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar