Bentrokan Berdarah di Halaman Masjid Al Aqsha seusai Sholat Jum’at
Pasukan Israel menggerebek masjid Al-Aqsha usai shalat jumat hari ini (5/3) dan melepaskan tembakan gas air mata ke arah jamaah shalat. Israel beralasan tembok Al-Barraq (tembok ratapan Israel) dilempari batu. Dalam aksi ini, Israel menggunakan peluru karet dan bom suara serta menutup gerbang-gerbang masjid Al-Aqsha dan memblokade jamaah di dalamnya.
Sejumlah saksi mata menyebutkan, bentrokan sengit terjadi di halaman masjid dan pasukan Israel dalam jumlah besar memasuki halaman masjid.
Sumber-sumber Palestina menegaskan, bentrokan terjadi antara jamaah shalat, pemuda Palestina dengan pasukan Israel di semua gerbang masuk kota Al-Quds, terutama gerbang Al-Magharibah dan gerbang masuk kota dekat masjid Al-Aqsha. Bentrokan sengit juga terjadi di gerbang Khittah. Pasukan Israel memasuki seluruh halaman masjid.
Sejumlah sumber menegaskan, korban luka-luka di halaman masjid berjumlah 35 orang, di antaranya mengalami luka di bagian matanya dan ada korban dari jamaah terkena peluru karet di bagian dada, kaki dan tangan mereka.
Sumber juga menegaskan, pasukan Israel melarang tim medis Palestina masuk ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban.
Radio Israel menyebutkan, usai bentrokan ini, Israel mengosongkan halaman tembok Al-Barraq.
Pemerintah: Kasus Al-Quds dan Hebron Sebuah Pembantaian
Pemerintah Palestina pimpinan Ismael Haneya menganggap penodaan terhadap jema’ah shalat di Al-Quds dan Hebron, sebagai sebuah pembantaian. Ia meminta ummat Islam dan Arab segera bertindak melindungi tempat suci ummat Islam.
Juru bicara pemerintah Taher Nunu dalam persnyataan resminya, Jum’at (5/3) yang dilansir infopalestina mengatakan, pemerintah senantiasa memantau situasi yang terjadi terkait tempat suci ummat dan rakyat Palestina, dimana rakyat berupaya membendung eskalasi Zionis terhadap mereka dan tempat suci Islam di Al-Quds serta Al-Ibrahimi di Hebron. Akibat kejadian ini, puluhan warga Palestina tertembus peluru Zionis. Mereka terdiri dari anak-anak, wanita dan orang tua.
Dalam pada itu, jubir pemerintah Palestina mengkhawatirkan eskalasi Zionis terhadap Al-Quds sebagai bentuk pembantaian terhadap warga. Ia menyerukan masyarakat internasional dan lembaga-lembaga terkait di PBB dan DK, bergerak secepatnya menghentikan aksi Zionis dalam agresinya terhadap rakyat tempat suci ummat.
Selain, itu pemerintah Haneya menyerukan Liga Arab untuk mengambil tanggung jawabnya terhadap Palestina dan ummat Islam, disamping menyelamatkanya dari virus Zionis. Liga Arab seharusnya bekerja untuk membatalkan semua rencara Zionis meyahudikan seluruh Palestina di tengah sikap diam dunia Arab dan Islam. Mereka pura-pura lupa terhadap Palestina dan tempat sucinya yang tengah digempur Zionis dan dilarang shalat di masjidnya sendiri.
Pemerintah menganggap aksi terakhir kelompok Zionis terakhir ini, akibat keputusan pemerintahan Fatah yang kembali pada perundingan tidak langsung dengan Israel, sambil menutup-nutupi kejahatanya. Dengan demikian, pemerintah meminta komisi tinggi pemantau Arab agar menganulis keputusan pemerintahan Fatah untuk berunding kembali dengan isreal.[Infopalestina]
sumber :http://answering.wordpress.com/2010/03/06/bentrokan-berdarah-di-halaman-masjid-al-aqsha-seusai-sholat-jumat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar